Mat Halil

5 Fakta Mat Halil, Legenda Persebaya

Dimas Sembada - November 28, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal 5 Fakta –  Pasang surut prestasi dirasakan Persebaya. Dari mulai dualisme, degradasi dan jadi raja di kompetisi Indonesia pernah dicapai. Tapi kecintaan Mat Halil akan klub asal Surabaya itu tak pernah surut.

Publik dibuat kagum bukan gara-gara dia piawai mengolah bola saja. Sikap dan pengorbanannya untuk Bajul Ijo di luar lapangan membuatnya melegenda.

Soal prestasi tak perlu diragukan, pemain yang identik dengan nomor 2 itu jadi saksi hidup kejayaan Green Force di Indonesia. Dia pun ikut berjuang kala Persebaya berkali-kali harus turun kasta.

Baca Juga: Berita Terbaru Seputar Persebaya

Loyalitasnya mengantar Abah Halil jadi legenda Persebaya. Dia menolak banyak tawaran klub elit Indonesia karena enggan menghianati klub yang jadi impiannya sejak kecil.

“Saya ditawari main untuk beberapa klub. Ada klub dari Surabaya dan beberapa lainnya dari Jawa Timur dan luar Jawa. Beberapa klub itu tampil di ISL dan lainnya dari Divisi Utama. Tapi saya tidak mau, karena hati saya untuk klub ini.” kata Mat Halil dalam wawancaranya bersama Bola. 

Atas pengabdiannya pada Persebaya, Vivagoal coba merangkum 5 fakta soal Legenda Persebaya, Mat Halil:

1.Versatile Player

Mat Halil PersebayaDi era modern, seorang full back punya peran ganda dalam pertandingan. Selain harus menjaga pertahanan, mereka bertugas untuk membantu penyerangan melalui sektor flank.

Jauh sebelum fullback modern beken bermunculan di belantara sepakbola Indonesia, Persebaya sudah punya pemain bertipe ini dalam diri Mat Halil.  Beragam literatur menyebut, Halil yang berposisi asli sebagai bek kiri piawai dalam menyerang.

Paling diingat tentu penampilannya  saat menjadi back four Persebaya saat ditangani Jacksen F Tiago. Kala itu Halil berduet bersama Chairil Anwar, Bejo Sugiantoro dan Anang Ma’ruf di sebelah kanan dan menjadi salah satu tim dengan pertahanan paling kokoh.

Halil kerap membuat lini pertahanan lawan kerepotan lewat penetrasinya di sektor flank. Bahkan di era Divado Alves, Halil ditempatkan sebagai penyerang sayap  dan tak jarang ia mencetak gol bagi Bajul Ijo.

Lain cerita saat Rusdi Balawan menukangi Persebaya. Halil diplot sebagai juru gedor kala itu.