Vivagoal – Berita Bola – Banyak pelatih sepakbola yang di awal karir pernah tukangi tim kecil untuk kemudian meninggalkan legacy bersama salah satu tim. Berbagai juru taktik handal di dunia sepakbola pernah merasakan berporses ini dalam karir sepakbolanya.
Siapapun yang memulai karir sebagai pelatih biasannya memulai karirnya tak langsung menukangi tim top. Wayne Rooney misal. Legenda Manchester United ini memulai karir di dunia manajerial dengan menukangi beberapa tim macam Derby County, DC United, Birmingham City dan terbaru ia tengah menukangi Plymouth Argyle. Karirnya sebagai manajer tak berjalan bagus lantaran jarang memberikan kemenangan bagi tim-tim yang ditukanginya.
Wazza mengklaim hal ini memang wajar terjadi dan status sebagai pesepakbola top tak serta merta berjalan beriringan dengan karirnya di dunia manajerial. “pengalaman bermain akan membantu saya, tapi saya berada di posisi yang terbawah dari sudut pandang manajerial, dan saya ingin meningkatkannya. Saya tidak mengandalkan apa yang telah saya lakukan sebagai pemain untuk membawa saya ke tempat yang tidak seharusnya,” ucapnya seperti diwartkaan Goal International.
Thanks for your brilliant support, as ever, Greens 👏#pafc pic.twitter.com/csDUILzkuK
— Plymouth Argyle FC (@Argyle) July 27, 2024
Tak hanya Rooney, beberapa manajer macam Pep Guardiola dan Zinedine Zidane juga memulai dari bawah. Reputasi kedunaya terbilang mentereng sebagai pemain. Namun di awal karir sebagai pelatih, keduanya harus menukangi tim satelit klubnya masing-masing. Pep pernah menukangi Barcelona B dan Zizou sempat membesut Real Madrid Castilla sebelum keduanya mendapat pekerjaan di tim utama dan menuai kesuksesan di sana.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Community Shield yang Tak Perlu Merubah Format Kompetisi
- Obrolan Vigo: Donny van de Beek dan Potensi Perbaikan Karir di Girona
- Obrolan Vigo: Eredivisie yang Terlalu Jauh Bagi Liga Top Eropa
- Obrolan Vigo: Steve McManaman: Ekspor Terbaik Inggris di Awal Milenium
Di luar berbagai nama tersebut, Ada proses panjang yang harus dilalui oleh mereka sebelum akhirnya mengukuhkan diri sebagai sosok top di dunia manajerial. Semua yang berhubungan dengan dunia kepelatihan biasanya memang dimulai dari tim semenjana sebelum berubah status dengan menukangi tim besar.
Melalui proses panjang serta intelejensi yang dimiliki atas pendekatan taktik dan kebijakan transfer yang dipunya, mereka kemudian mampu memberikan tinta emas dalam catatan karirnya sebagai pelatih. Uniknya, empat dari lima nama yang tersemat pernah membesut berbagai tim Premier League. Berikut daftarnya.
- Arsene Wenger
Arsene Wenger tak memiliki karir yang cemerlang sebagai pemain. Namun reputasinya sebagai pelatih tak terbantahkan. Ia menjadi sosok yang mampu membuat Arsenal mendulang invicible pada 2003/04 dan rekor tersebut belum bisa dipecahkan pelatih manapun sampai hari ini. Bahkan gelar yang dimenangkan Gunners pada periode tersebut belum mampu dibawa kembali ke London Utara.
Sebelum membela Arsenal, ia sempat habiskan karir di Prancis bersama Nancy dan AS Monaco. Tim kedua sempat dibawanya berprestasi. Wenger juga sempat menukangi tim Jepang, Nagoya Grampug Eight selama dua musim. Ia hadir dalam tapakan awal JLeague. Di Jepang, the Professor mendapatkan 75 juta Yen.
- Sir Alex Ferguson
Sebelum habiskan 26 tahun di Manchester United dengan gemilang prestasi baik di kancah domestik maupun kontinental, Fergie pernah membesut beberapa tim semenjana Skotlandia macam St Mirren dan Aberdeen. Spesialnya, dua tim tersebut sempat dibawanya menjadi juara.
St Mirren pernah dibawa menjadi juara divisi dua Skotlandia dan Aberdeen dibawa guna menggoyang dominasi Rangers dan Celtic di kancah dometestik. Tak hanya itu, the Dons juga sempat dihantarkannya menjadi juara Piala Winners asuhan Alfredo Di Stefano pada 1983 silam. Sejak saat itu, reputasi Fergie sebagai pelatih mulai terbangun.
- Jose Mourinho
FC Porto merupakan tim yang melambungkan nama Jose Mourinho sebagai pelatih. Ia kemudian mendapatkan berbagai pekerjaan terbaik seperti membesut Chelsea, Inter Milan, Real Madrid hingga Manchester United dan AS Roma. Namun ada kekeliruan dalam karirnya ketika ia memutuskan membela Tottenham Hotspur.
José 🟡🔵#UCL pic.twitter.com/F1bKIWOKke
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) July 30, 2024
Dibanding Fenerbahce, Spurs boleh dibilang sebagai tim terkecil yang pernah ditukangi Mou. Karirnya di London Utara bertahan dua tahun. Mou sempat bilang tim memiliki mentalitas yang buruk meski memiliki beberapa pemain kunci macam Son Heung-min hingga Harry Kane dalam skuatnya. Hanya tim dengan mentalitas buruk bukan yang masuk dalam kategori tim semenjana?
Ia mengalami nasib buruk. The Lilywhites sempat dihantarkan ke final Piala Liga. Namun seminggu jelang laga, ia didepak dari kursi kepelatihan. Padahal kans tersebut merupakan gerbang yang bisa hantarkan mereka akhiri puasa gelar lantaran Mou tak pernah kalah di laga final. Namun ia pada akhirnya harus selesai sebelum laga pamungkas.
Baca Juga:
- 5 Fakta Kiper Muda dengan Penyelamatan Terbanyak di Musim 2023/24
- Sudah Dinyatakan Bangkrut, Berikut 5 Fakta Pemain Penting yang Pernah Perkuat Bordeaux
- 5 Fakta Penjualan Terbesar yang Pernah Dilakukan Lille
- 5 Fakta Jebolan Terbaik Akademi Southampton
- Massimiliano Allegri
Jauh sebelum menukangi AC Milan dan Juventus serta mendulang berbagai kesuksesan domestik bersama dua tim besar Italia itu, nama Allegri tak banyak diketahui. Ia lebih sering menukangi tim tier bawah mawam SPAL, Grosseto hingga Sassuolo. Ketika itu, tim yang disebut terakhir hanya mentas di Serie C1.
Setelahnya, ia hengkang ke Cagliari dan sinyal terkait potensi besar darinya mulai terlihat. Rossoblu sempat membawa tim asal Sardinia hampir mentas di Europa League pada musim perdananya. Prestasi tim masih dibawa stabil pada musim keduanya. Setelahnya, rekam jejak sang pelatih sebagai sosok dengan reputasi besar di Italia mulai terbangun.
- Antonio Conte
Conte memiliki reputasi yang besar sebaagai pemain Juventus dan Lecce. Berbagai gelar prestis termasuk Liga Champions pernah ia rengkuh sebagai pemain. Namun pasca putuskan gantung sepatu pada 2004 dan memulai karir sebagai manajer, ia memulainya dari bawah.
Antonio Conte. 🏔️ pic.twitter.com/gjJywRx4y2
— Raffaele (@ItalianoCalcio) August 5, 2024
Conte pernah menukangi Arezzo, Bari, Atalanta dan Siena sebelum bakatnya dicium oleh si Nyonya Tua. Kesuksesan awal Juve pasca Calciopoli hadir berkat tangan dinginnya. Ia kemudian menukangi beberapa tim macam Timnas Italia, Chelsea dan Inter Milan. Tim yang disebut terakhir sempat dihantarkan menangi Scudetto pertama sejak era Jose Mourinho.
Conte kemudian menggantikan peran Jose Mourinho sebagai pelatih Spurs. Tak banyak yang bisa ia lakukan dengan the Lilywhites. Per musim 2024/25, ia kembali ke Italia dan menukangi Napoli.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com