Vivagoal – Berita Bola – Banyak pelatih yang punya catatan emas dalam karir manajerialnya. Namun tak semua dari mereka mampu memenangkan Piala Dunia. Punya mimal satu gelar prestis tersebut seakan melengkapi catatan gemilangnya sebagai juru taktik.
Menjadi pelatih sepakbola merupakan proses panjang menuju tangga kesuksesan. Tak semua sosok yang hebat sebagai pemain bisa berprestasi di level manajerial. Zinedine Zidane dan Xabi Alonso mungkin bisa menjadi anomali. Ada pula pemain besar yang karirnya biasa saja saat menjadi pelatih. Wayne Rooney, Frank Lampard atau Filippo Inzaghi bisa menjadi contoh sahih tersebut.
Saat ini, jika mau menilik komposisi pelatih top saat ini, kita dengan mudahnya menyebut beberapa nama macam Pep Guardiola, Antonio Conte, Hansi Flick, Carlo Ancelotti, Jose Mourinho hingga Luis Enrique layak hadir dalam daftar. Mereka sempat memenangi berbagai gelar prestis di level domestik maupun kontinental. Konsistensi mereka dengan menjaga nama besarnya masih terjaga setidaknya sampai hari ini.
‼️ Carlo Ancelotti sees huge potential in Fede Valverde, and believes that for Fede to reach that potential, he has to be more arrogant on the pitch.
That’s why Ancelotti has asked him to be more arrogant and less humble while playing. @marca pic.twitter.com/XHslCzB9Ui
— Madrid Xtra (@MadridXtra) August 26, 2024
Bahkan jika mau menarik sedikit ke belakang, sosok-sosok jenius yang piawai meramu taktik bakal lebih banyak lagi bertebara. Johan Cruyff, Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, Arrigo Sacchi hingga Sven Goran Eriksson dan Fatih Terim layak hadir dalam daftar ini. Mereka mampu mengangkat derajat klub yang dilatih untuk mencapai level berikutnya.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Penting yang Pernah Memperkuat Rayo Vallecano
- 5 Calon Pemain Penting Brighton di Masa Mendatang
- 5 Fakta Pemain Timnas U19 Indonesia yang Siap Merekah
- 5 Fakta Penjualan Termahal yang Pernah Dilakukan RB Salzburg
Bicara soal pelatih yang memenangkank Piala Dunia, nama-nama fenomenal macam Luis Felipe Scolari, Joachim Low hingga Lionel Scaloni memiliki peran sentar ketika hantarkan Brasil, Jerman dan Argentina mendulang gelar terakhir mereka di pentas tertinggi sepakbola. Nama terakhir bahkan turut andil berkontribusi membawa Lionel Messi mendulang status sebagai greatest of all the time dalam urusan sepakbola melalui prestasinya di level Timnas.
Di luar berbagai nama tersebut, ada pula kombinasi dari pelatih yang mampu beprestasi sama baiknya ketika menukangi klub maupun Timnas. Mayoritas dari mereka biasanya memiliki reputasi mentereng terlebih dahulu sebagai pemain maupun pelatih sebelum menukangi negaranya masing-masing. Rata-rata dari nama yang tersemat dalam daftar sudah tak lagi berkecimpung di dunia sepakbola. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Mario Zagallo
Mario Zagallo merupakan sosok yang lumayan dihormati baik sebagai pemain maupun pelatih. Ia sempat menuai kesuksesan di level klub bersama Flamengo dan Botafogo. Namanya juga tercatat pernah menangi dua Piala Dunia bersama Selecao dalam wujud Piala Dunia 1958 dan 1962.
Ketika menjabaat sebagai pelatih, berbagai gelar pernah ia rengkuh ketika hantarkan Botafogo merajai berbagai gelar domestik pada akhir 60an. Di kesemepatan yang berdekatan, tepatnya pada 1970, ia sempat menukangi Brasil dan membawa negaranya mendulang Piala Dunia ketiga sebagai pelatih.
Prestasinya tak berhenti sampai di sana, berbagai gelar dari Brasil dan Timur Tengah pernah dibukukan. Atas prestasi yang direngkuhnya ketika berperan sebagai juru taktik, Zagallo diangkat World Soccer Magazine sebagai salah satu dari 9 manajer terbaik sepanjang masa pada 2013 lalu.
- Franz Beckenbauer
Reputasi Franz Beckenbauer sebagai pemain tak terelakan. Ia sempat hantarkan Timnas Jerman dan Bayern Munich mendulang berbagai kejayaan di medio 70an. Status sebagai bek tengah paling berpengaruh dengan perannya sebagai libero pun masih terjaga sampai hari ini. Banyak sosok yang dianggap sebagai penerus tahtanya sebagai bek terbaik.
A true footballing icon.
Rest in peace, Franz Beckenbauer. pic.twitter.com/RqARHeg0jl
— Liverpool FC (@LFC) January 8, 2024
Der Kaizer sempat menjadi pelatih Timnas Jerman pada 1984-1990. Dalam periode tersebut, Jerman dihantarkan dua kali ke final pada 1986 dan 1990. Pada edisi terakhir, mereka memenangkan Piala Dunia ketiganya di Italia. Gelar tersebut hampir menjadi yang terakhir sebelum Low mempersembahkan Piala seupa keempat pada 2014 lalu.
Setelah Jerman, Beckenbauer sempat menukangi Marseille dan Bayern. Tim yang disebut pertama sempat menangi Ligue 1 pada 1990 dan Bayern dihantarkan mendulang Bundesliga serta Piala UEFA pada awal 90an lalu.
- Didier Deschamps
Didier Deschamps merupakan pelatih yang lumayan bersinar. Ia menjadi bagian dari kebangkitan Juventus pasca Calciopoli yang pernah terjungkal ke Serie B. Di luar itu namanya sempat mentereng di Prancis ketka hantarkan AS Monaco dan Marseille Berjaya di kancah domestik.
Bahkan dalam periode awal kepelatihannya, Los Monegasques pernah dibawa ke final Liga Champions 2002/03 sebelum perjalanan mereka berakhir anti klimaks di tangan FC Porto. Prestasi tersebut belum pernah terulang lagi sampai hari ini.
Deschamps kemudian mendapatkan kesempatan menukangi Timnas Prancis pada 2012 sampai hari ini. Ia sempat hantarkan negaranya menjadi juara Piala Dunia 2018 dan gelar tersebut menjadi capaian serupa yang pernah ia menangkan sebagai pemain 20 tahun sebelumnya.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Fabio Paim, Next Cristiano Ronaldo yang Lebih Terobesesi Mobil Dibanding Karir
- Obrolan Vigo: Victor Osimhen dan Tendensinya Mengakhiri Karir Sepakbola
- Obrolan Vigo: Oriol Romeu yang [Selalu] Merekah di Tim Semenjana
- Obrolan Vigo: Uang dan PSG yang Menjadi Masalah di Ligue 1
- Vicente Del Bosque
Vicente del Bosque menjadi sosok yang bertanggung jawab di era awal Los Galacticos Real Madrid. Ia sempat menukangi tim ketika masih bermain pada medio 1999-2003. Di tangannya, Los Blancos sempat menangi dua Liga Champions dan dua Laliga serta sederet kesuksesan lain di kancah nasional maupun kontinental.
Florentino Perez kemudian mendepaknya lantaran dianggap “ada ketidaksesuaian.” Pasca momen tersebut Madrid mengalami turbulensi prestasi. Sosok asal Spanyol sempat melipir sejenak ke Turki guna tukangi Besiktas. Pasca Euro 2008, dirinya menggantikan Luis Aragones di Timnas Spanyol. Legenda Atletico Madrid sebelumnya sempat hantarkan negaranya mendulang Piala Eropa 2008.
A greatest XI made up of players Vicente del Bosque managed. pic.twitter.com/qBNqCloYsl
— 90s Football (@90sfootball) August 18, 2024
Di bawah komando pelatih berkumis tebal, Spanyol sukses kukuhkan status sebagai kekuatan baru di sepakbola Dunia. La Roja dihantarkan menjuarai Piala Dunia 2010. Tak berhenti sampai di sana, kiprahnya berlanjut ketika hantarkan negaranya mempertahankan Euro pada 2012 silam.
- Marcelo Lippi
Marcelo Lippi merupakan pelatih galak dengan catatan tinta emas di sepakbola Italia terutama bersama Juventus. Si Nyoya Tua dibawa memenangi hampir semua gelar yang tersedia mulai dari Liga Champions, S Serie A dan berbagai catatan bagus lainnya dalam dua kali periodenya di Turin.
Pasca Juve, Lippi memutuskan menukangi Timnas Italia pada 2004-2006. Di periode pertamanya, ia sukses hantarkan Gli Azzuri mendulang Piala Dunia terakhir mereka di Jerman. Laga melawan Prancis di final akan selalu dikenang lantaran ada insiden yang melibatkan Zinedine Zidane dan Marco Materazzi.
Periode keduanya bersama Timnas tak berjalan baik lantaran Italia keok prematur di fase grup Piala Dunia 2010. Ia kemudian lanjutkan karir di China dengan menukangi Guangzhou Evergrande dan Timnas Negeri Tirai Bambu. Berbagai gelar domestik plus Liga Champions Asia menjadi persembahannya di sana.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com