Vivagoal – Berita Bola – Di luar memiliki skill yang mumpuni, umumnya, pesepakbola memiliki berbagai model rambut yang membuatnya mudah dikenali. Meski begitu, ada pula berbagia pesepakbola yang nyatanya tak memiliki rambut namun sukses buktikan diri menjadi yang terbaik.
Beberapa pesepakbola memang terkenal akan model rambutnya yang menawan. David Beckham misalnya. Mantan pemain Manchester United memang piawai mentas sebagai winger dan punya spesiasilasai sebagai penembak bola mati yang lumayan ampuh.
Sebagai seorang suami dari selebriti, Becks juga kerap menjaga penampilannya baik di dalam maupun luar lapangan. Ia kerap kali berganti model rambut mulai dari mohawk, pirang, conrow dan lain sebagainya. Rambut yang dikenakan Becks, tak jarang jadi trendsetter atas model rambutnya tersebut. Bahkan di suatu waktu, ia juga pernah tampil dengan kepala plontos.
Selain Beckham, beberapa pemain sempat memiliki gaya rambut yang unik. Arturo Vidal memiliki rambut mohawk layaknya Ultraman. Djibril Cisse yang kerap gonta ganti warna rambut hingga Erhan Ampadu yang tampil dengan model rambut dreadlock layaknya Bob Marley.
Baca Juga:
- 5 Fakta Wonderkid Manhester United yang Gagal
- 5 Fakta Pencetak Gol Bunuh Terbanyak di Premier League
- 5 Fakta Manajer Absurd yang Pernah Tangani Real Madrid
- 5 Tim yang Wajib Dibawa Berprestasi di Football Manager 22
Di luar pesepakbola yang memiliki rambut, ada juga beberapa di antara mereka yang mengalami kebotakan sehingga tampil dengan kepala plotos. Sir Bobby Charlton dan Alfredo Di Stefano misal. Di awal karir, keduanya memiliki rambut yang utuh. Namun seiring berjalannya waktu, mahkota keduanya mengalami penipisan dan berujung kebotakan di berbagai sisi.
Meski tak punya rambut, duan ama tersebut sukses membawa tim yang dibela meraih prestasi tertinggi baik di ajang klub maupun tim nasional. Di luar keduanya, masih ada lima nama lain yang terbilang hebat. Siapa saja? Berikut daftarnya.
- Zinedine Zidane
Tak ada yang meragukan jika Zidane adalah maesto dalam dunia sepakbola. Sebagai gelandang serang, ia memiliki visi bermain yang jelas, skill mumpuni, menjadi katalistator lini tengah dan kerap kali menjadi pemecah kebuntuan.
Pemain yang mulai tampil plontos pada pertengahan 2000an ini juga sukses mendulang berbagai gelar baik di level klub maupun Timnas. Bersama Prancis, ia sempat persembahkan sepasang gelar Piala Dunia 1998 dan Euro 2020 serta berbagai gelar bersama Juventus dan Real Madrid sebagai pemain.
Kala berkiprah sebagai pelatih, Zidane juga terbilang lumayan spesial. Ia pernah mempersembahkan berbagai belar domestik bersama Real Madrid dan tiga gelar Liga Champions secara beruntun. Pemain berdarah Alzajair tercatat sebagai member FIFA 100.
- Roberto Carlos
Sebagai seorang fullback kiri, Roberto Carlos mampu memberikan perbedaan dengan membantu penyerangan kala tim tengah menekan lawan. Hal tersebut ia lakukan baik kala mentas di level klub maupun timnas.
Carlos memiliki kecepatan di atas rata-rata. Pergerakannya terbilang lumayan sulit ditaklukan pemain manapun. Tak hanya itu, pemain berkepala plontos juga memiliki sepakan luar kotak penalti yang berbahaya. Tak jarang, dalam berbagai kesempatan, dirinya kerap menjadi eksekutor bola mati.
Secara prestasi, pemain asal Brazil mampu mendulang seabrek gelar macam tiga gelar Liga Champions, sepasang Copa America, satu Piala Dunia, Satu Piala Konfederasi dan berbagai gelar lain bersama Real Madrid dan Fenerbahce.
- Jaap Stam
Pasca Frank De Boer dan Ronald Koeman, Belanda memiliki palang pintu ampuh dalam wujud Jaap Stam. Stam merupakan palang pintu yang amat spesial lantaran memiliki fisik yang baik serta tubuh yang tinggi menjulang. Akan sulit bagi lawan berhadapan satu lawan satu dengannya.
Bersama Timnas Belanda, ia mungkin tak bisa memberikan gelar bergensi lantaran pada eranya, Belanda memang kerap terbelit inkonsistensi performa. Namun untuk level klub, Stam mampu memberikan berbagai gelar bagi tim yang dinaunginya macam PSV Eindhoven, Man United, Lazio, AC Milan hingga Ajax Amsterdam. Dirinya bahkan menjadi bagian dari United kala mendulang treble winners di musim 1999/00.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Pedri, Jendral Baru Barcelona
- Radja Nainggolan yang Mempersetankan Bahaya Merokok Bagi Pesepakbola
- Peter Schmeichel, Si Tangguh dari Skandinavia
- Obrolan Vigo: Paul Scholes, Jahe Kecil dari Inggris
- Arjen Robben
Marc Overmars boleh saja pensiun dari Timnas Belanda lantaran faktor usia dan cedera. Perannya mampu digantikan dengan baik oleh pemain yang memiliki karir serupa, Arjen Robben. Meski piawai mengarsir sisi kanan penyerangan, pemain berkepala plontos juga kerap dibekap cedera.
Robben, bersama Ribery di Bayern adalah jaminan mutu penyerangan. Ditopang Robert Lewandowski dan Thomas Muller, keempatnya menjadi sosok yang bertanggung jawab atas kesuksesan Die Roten di kancah domestik maupun Eropa. Puncaknya, empat pemain tersebut sukses persembahkan treble winners bagi Bayern di tahun 2013 lalu.
Di Timnas Belanda, Robben sempat hantarkan De Oranje melaju ke final Piala Dunia 2010. Di laga final, mereka bersua dengan Spanyol. Namun sayang, La Furia Roja mampu menjadi juara untuk kali perdana berjat gol Andres Iniesta dan Belanda, untuk kali ketiga, harus puas dengan status sebagai juara tanpa mahkota.
- Wesley Sneijder
Sneijder mampu menjadi pemain nomor 10 paling berbahaya di eranya. Sang pemain sukses hantarkan Inter Milan mendulang treble Winners di musim 2010/11 lalu. Bahkan, bersama Timnas Belanda, ia mampu hantarkan De Oranje ke partai puncak.
Sebagai gelandang serang, Sneijder memiliki kreativitas yang apik kala membangun serangan. Passing-passing terukurnya menjadi sebuah hal yang memanjakan bagi para penyerang di bagian depan. Tak hanya itu, dirinya juga piawai untuk mengeksekusi bola-bola mati.
Selain treble winners bersama Inter, Sneijder juga sukses mendulang berbagai gelar domestik bersama Ajax Amsterdam, Real Madrid, Galatasaray hingga Al Gharafa.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com