5 Fakta Robby Darwis, Legenda Persib Bandung
2. Memulai Karier Sebagai Striker
Publik Bandung mengenal Robby sebagai stopper tangguh. Saking hebatnya, sebutan Halik Ku Aing (Awas Sama Saya!) melekat dalam diri pria kelahiran Lembang tersebut.
Artinya, ketika pemain lain tak bisa menghentikan pemain lawan, maka Robby lah jadi pemain paling terakhir yang menyelamatkan pertahanan Persib.
Siapa sangka, meski piawai dalam mengawal pertahanan, Robby memulai karier sebagai seorang penyerang. Posisi bek baru disandangnya kala memulai bermain untuk Pangeran Biru.
Baca Juga: Berita Terbaru Seputar Persib Bandung
“Dulu waktu masih di tim kampung dan SSB, saya di posisi serang. Kadang penyerang, kadang gelandang serang. Baru di Persib itu saya dicoba pelatih di posisi bek. Sampai sekarang terus terbawa posisi ini,” jelas Robby.
Percobaan Marek memasang Robby sebagai bek berhasil. Robby menjadi bek Persib paling sukses sepanjang sejarah.
3. El Capitano di Generasi Emas Persib
Bersama Robby, Maung Bandung jadi raja di kasta kompetisi tertinggi Liga Indonesia. Paling diingat tentu saat menggondol Liga Indonesia 1994/1995. Spesialnya, Robby jadi kapten dan memimpin teman-temannya yang kini dikenal sebagai generasi emas Persib (Class of 1994).
Kala itu, Persib sukses meredam amukan Petrokimia Putra di partai final dengan skor akhir 1-0 di Senayan. Gol tunggal Sutiono Lamso mengantarkan Persib meraih supremasi tertinggi Liga Indonesia pertama.
Peran Robby memang sentral di kubu Persib. Petrokimia yang dihuni pemain-pemain haus gol macam Widodo C Putro dan Jacksen F Tiago tak berkutek berduel dengan Si Bima. Tak satupun bola bersarang di gawang Anwar Sanusi.
Selain memenangi Liga Indonesia pertama, Robby juga jadi salah satu pemain Persib dengan gelar major terbanyak. Tercatat dia membantu Pangeran Biru menjuarai Perserikatan 1986,1989-1990 dan 1993-1994.
