5 Fakta Tan Liong Houw, Legenda Persija Jakarta

5 Fakta Tan Liong Houw, Legenda Persija Jakarta

Fachrizal Wicaksono - November 27, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

2. Pemain Tengah Persija yang Ditakuti di Liga Lokal

Pada era 50-an, tim Macan Kemayoran -julukan Persija Jakarta- pernah diisi pemain dengan etnis Tionghoa, Tian Liong Houw atau biasa disebut Latif Harris Tanoto.

Pemain yang lahir di Surabaya tersebut dikenal sebagai pemain tengah yang sangat perkasa dan ditakuti oleh lawan serta disegani oleh kawan. Saat itu, Tan Liong Houw menempati posisi gelandang kiri.

Baca Juga: 5 Fakta Akademi La Masia Ala Persija Jakarta

Pada masa remajanya, Tan Liong houw menjadi kebanggaan klub Macan Kemayoran dan Tim Nasional Indonesia. tidak tanggung-tanggung para fans The Jakmania memberikan julukan khusus kepada Tan Liong dengan nama “Macan Betawi”.

3. Dipanggil Timnas untuk Menjadi Pemain Utama

Persiapan Asian Games pertama di New Delhi India adalah momentum yang sangat penting untuk Tan Liong Houw. Pada usia sekitar 20-an dia dipanggil oleh ibu Pertiwi untuk menjadi Pemain Utama Timnas Indonesia.

Secara mengejutkan, pria yang beretnis Tionghoa tersebut telah menjadi langganan Timnas untuk menjadi pemain lini tengah andalan Indonesia. Ada beberapa pemain Tionghoa lainnya yang memperkuat timnas Indonesia diantaranya, Bee Ing Hien, The San Liong dan Kwee Kiat Sek.

Kehebatan dari Tan Liong terus berlanjut pada ajang Olimpiade Melbourne, Australia pada tahun 1956. Saat itu, Timnas Indonesia berhasil masuk pada babak perempat final dan menahan imbang tanpa gol negara favorit Uni Soviet (Rusia).

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan dan Kontroversial Persija VS Kalteng Putra

Strategi permainan keras yang diterapkan oleh Tan Liong dkk sengaja ditunjukkan sejak menit awal pertandingan lantaran sadar bahwa secara kualitas fisik maupun teknik kalah jauh dari Rusia.

Tan Liong pernah memberikan gambaran antara tim nasional dengan Timnas Rusia dengan menunjukkan jari manis dan kelingking nya sebagai perbandingan perbedaan dua negara tersebut. Saat itu, Uni Soviet merupakan salah satu negara adidaya di dunia.

Akan tetapi sayang, lantaran diforsir pada laga awal, akhirnya Tim Nasional Indonesia harus rela ditumbangkan oleh Uni Soviet dengan skor telak 4-0 untuk kemenangan Tim lawan. Diketahui bahwa Uni Soviet terus melaju dan berhasil menjadi juara pada ajang Olimpiade Melbourne 1956.