5 Fakta Tentang Kesuksesan Direktur Teknis Garuda Select Asal London

5 Fakta Tentang Kesuksesan Direktur Teknis Garuda Select Asal London

Fachrizal Wicaksono - April 4, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

1. Pernah Bermain di Kawah “Candradimuka” di Inggris

Bila VIGO menyebut nama Gareth Bale, Wayne Bridge, Adam Lallana, Alex Oxlade-Chamberlain, Luke Shaw, Alan Shearer, dan Theo Walcott, apa yang muncul di dalam benak, kalian?

Sungguh tidak salah jika kalian menyebut mereka sebagai pemain asal Britania Raya dengan nama besar dan kualitas mumpuni. Menyebut mereka sebagai pesepak bola dengan raihan trofi yang cukup banyak pun masih bisa dibenarkan. Tapi lebih daripada itu, ketujuh persona di atas memiliki satu keseragaman yaitu pernah menimba ilmu di akademi Southampton.

[irp]

Penikmat sepak bola, khususnya Liga Primer Inggris, memang kudu mengakui jika akademi The Saints merupakan salah satu kawah candradimuka terbaik di tanah Inggris.

Kemampuan mereka dalam menggembleng bakat-bakat muda sudah dibuktikan dengan banyaknya jebolan akademi Southampton yang meraup sukses bersama tim lain dan mengukuhkan status sebagai bintang sepak bola dunia.

Bicara tentang akademi The Saints, setidaknya masih ada satu sosok lain yang punya popularitas tinggi sebagai salah satu pesepak bola dengan kesuksesan cukup tinggi di jagad sepak bola Inggris. Dialah Dennis Frank Wise.

Lahir di kawasan Kensington yang ada di area London, Wise belia justru masuk ke akademi Southampton buat mengejar impian jadi pesepak bola profesional.

[irp]

Wise menghabiskan waktu selama dua tahun di pesisir selatan Inggris untuk mengasah bakat dan kemampuannya. Meski tergolong boncel karena hanya berpostur 168 sentimeter, Lawrie McMenemy yang jadi pelatih tim utama The Saints menyadari jika Wise punya kemampuan spesial.

Akan tetapi, bakat muda ini tak kunjung mendapat debut profesionalnya sebagai pesepak bola dengan Southampton. Di atas skill yang mumpuni, ada sikap temperamen dan nyali kelewat besar Wise yang dianggap McMenemy berbahaya. Sikap emosional Wise itu pula yang memunculkan friksi di antara keduanya.