Vivagoal – Berita Bola – Newcastle United resmi mendatangkan pemain ketiga mereka di bursa transfer musim panas ini, yakni Harvey Barnes dari Leicester City. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa dia adalah salah satu talenta muda terbaik di Inggris, namun dirinya belum siap untuk tampil bersama The Magpies.
Newcastle belanja besar-besaran di bursa transfer musim panas ini. Setelah mendatangkan Sandro Tonali dari AC Milan seharga 64 juta euro dan Yankuba Minteh dari Odense BK seharga 8 juta euro, giliran Harvey Barnes yang datang ke St. James’ Park.
Pemain berusia 25 tahun tersebut didatangkan oleh Newcastle dari Leicester City yang terpaksa harus degradasi di musim 2022/23. Harga yang dibayarkan oleh The Magpies pun tergolong tinggi, yakni sebesar 44 juta euro menurut Transfermarkt.
✍️ We are delighted to announce the signing of Harvey Barnes from Leicester City on a five-year deal.
Welcome to Newcastle United, @harveybarnes97! ⚫️⚪️
— Newcastle United FC (@NUFC) July 23, 2023
Dalam empat musim berseragam The Foxes, Harvey Barnes tergolong cukup produksi. Sebagai winger kanan, ia sudah mencetak 34 gol dan 23 assist dari 127 laganya di Liga Inggris. Bahkan, di musim 2022/23, Barnes mencetak 13 gol.
Ia diproyeksi sebagai pengganti dari Allan Saint-Maximin yang dikabarkan pergi ke Arab Saudi untuk gabung dengan Al-Ahli. Akan tetapi, apakah keputusan untuk mendatangkan Harvey Barnes adalah tepat?
Berdasarkan statistik dari FootyStats, Harvey Barnes mencetak xG per 90 menit sebesar 0,34, 53 tembakan (33 shoot on target dan 20 off target), dan xA per 90 menit sebesar 0,08 pada Liga Inggris 2023/23. Tentunya itu lebih baik dibandingkan Allan Saint-Maximin karena ia menang secara menit bermain.
Allan Saint-Maximin hanya mencatatkan xG per 90 menit sebesar 0,12, 19 tembakan (13 on target dan 6 off target). Sayangnya, Saint-Maximin lebih unggul dalam hal assist di mana pemain asal Prancis tersebut mencetak xA per 90 menit sebesar 0,38.
Catatan apik tersebut sayangnya harus tercoreng akibat inkonsistensi performa yang ia tunjukan bersama Leicester City. Menurut laporan Foxes of Leicester, Barnes selalu gagal dalam memberikan umpan, dan itu menjadi alasan mengapa The Foxes kalah dari Bournemouth FC pada 8 April 2023.
Konsistensi tentu adalah hal yang harus ia dapatkan ketika berseragam Newcastle United. Pasalnya, salah satu alasan Eddie Howe melepas Allan Saint-Maximin adalah karena inkonsistensi performanya.
Selain itu, Newcastle saat ini bukanlah tim papan tengah ataupun bawah, melainkan papan atas. Di musim depan, mereka harus terjun di Liga Champions, dan Harvey Barnes harus bisa tampil maksimal.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Menakar Posisi Pierre-Emile Hojbjerg di Atletico Madrid
- Analisa Vigo: Kapten-Kapten Terbaik Manchester United
- Analisa Vigo: Empat Hal yang Bisa Diharapkan dari Real Madrid Musim Depan
- Analisa Vigo: Pertukaran Chiesa dan Kessie Bakal Untungkan Barcelona?
Selain itu, Harvey Barnes masih jauh dari kata memuaskan jika berbicara mengenai bertahan. Memang, dia adalah seorang winger kiri, namun ia harus tahu jika dirinya bermain dalam sebuah tim.
Di musim 2022/23, Harvey Barnes tidak berkontribusi banyak dalam hal bertahan. Ia hanya mampu mencatatkan 26 tackle, tujuh interceptions, dan 10 clearances. Statistik tersebut jauh beda dari apa yang diraih winger kiri Arsenal FC, Gabriel Martinelli, di mana ia mencatatkan 31 tackle, sembilan interceptions, dan sembilan clearances.
Menurut penilaian FB Ref per pertandingannya, Harvey Barnes berada di peringkat ke-17 atau 18 sebagai winger kiri untuk urusan tackle atau intercept. Catatan ini tentu tidak mau dilihat oleh Eddie Howe.
Meskipun banyak keraguan, Harvey Barnes tetaplah pemain yang aktif mencetak gol, dan itu menjadi poin penting bagi Eddie Howe. Namun, dirinya harus bisa membuktikan bahwa ia bisa konsisten di setiap pertandingannya dan membantu apapun yang dibutuhkan tim, termasuk bertahan.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com