Vivagoal – Berita Bola – Salah satu klub Major League Soccer (MLS), Inter Miami CF, tengah ramai diperbincangkan. Bukan karena prestasinya, melainkan transfer yang mereka lakukan dengan mendatangkan legenda FC Barcelona, Lionel Messi. La Pulga diyakini akan mendapatkan perlakuan layaknya Michael Jordan di Chicago Bull.
Inter Miami adalah klub yang baru muncul lima tahun yang lalu, tepatnya pada 29 Januari 2018. Klub yang bermarkas di DRV PNK Stadium ini dimiliki oleh tiga orang, David Beckham, Jorge Mas, dan Jose Mas.
Dalam empat musim terakhir, tim yang berjuluk The Herons ini betah di papan tengah, prestasi terbesarnya adalah duduk di peringkat ke-6 klasemen Eastern Conference MLS 2021/22. Tetapi, pada MLS 2022/23, Inter Miami menampilkan performa yang sangat buruk, di mana mereka berada di dasar klasemen dengan 18 poin dari 21 laga.
Memang, MLS 2022/23 belum berakhir, di mana masih menyisakan 12 laga lagi. Akan tetapi, kans Inter Miami untuk masuk ke babak play-off sangatlah kecil.
Heading to St. Louis for the first time in club history ✈️
Check out what the team has in store this week, including our match against St. Louis City on Saturday: https://t.co/6N3rEwC3H8 pic.twitter.com/DLqphmNNrf
— Inter Miami CF (@InterMiamiCF) July 9, 2023
Walaupun begitu, mereka masih memiliki kekuatan dalam hal menarik pemain-pemain bintang, apalagi mereka berada di wilayah yang sangat terkenal bagi para aktor yaitu Miami. Itu menjadi alasan mengapa peraih tujuh Ballon d’Or, Lionel Messi, gabung dengan Inter Miami daripada Al-Hilal.
Messi resmi bergabung dengan Inter Miami usai diperkenalkan pada 8 Juni yang lalu. Namun, La Pulga bukan pemain Barcelona terakhir yang datang ke The Herons musim ini. Terdapat Sergio Busquets yang sudah resmi membela Inter Miami, dan dirumorkan Jordi Alba dan Andres Iniesta menyusulnya.
Berbeda dari ketiga pemain lainnya, Messi memiliki pamor yang sangat tinggi. Bagaimana tidak, ia adalah salah satu pemain yang sukses menamatkan sepakbola dengan torehan banyak sekali gelar baik itu di level individu, klub, hingga negara. Terakhir, Piala Dunia 2022 menjadi trofi paling bergengsi yang ia raih bersama Timnas Argentina.
— Inter Miami CF (@InterMiamiCF) June 7, 2023
Akan tetapi, Inter Miami masih belum siap untuk menjadi rumah selanjutnya bagi Messi. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan mulai dari kapasitas stadion, keamanan, dan lain-lain.
Tidak hanya Inter Miami yang perlu berubah, melainkan MLS sekalipun. Mereka harus memberikan keamanan dan kenyamanan bagi Lionel Messi lantaran ia bukan sekedar pemain, melainkan seorang mega-bintang, bahkan lebih besar dibandingkan David Beckham ketika gabung LA Galaxy pada 2009.
Berdasarkan informasi dari AS, Messi diyakini gabung skuad Inter Miami pada akhir Juli nanti, kemungkinan besar saat melawan St. Louis, Minggu (16/7) mendatang. Laga pertamanya akan menjadi tonggak bersejarah bagi MLS sebagai kiblat sepakbola benua Amerika.
Akan tetapi, MLS harus memberikan keamanan bagi Messi, dan itu dimulai dari wasit. Menurut laporan dari The Athletic, asosiasi wasit untuk sepakbola Amerika Serikat, Proffessional Referees Organization (PRO), sedang berbincang mengenai perilaku yang akan mereka terapkan kepada Messi.
Wasit terbaik menurut PRO pada 2021, Robert Sibiga, mengatakan Messi berada di level yang jauh berbeda dari David Beckham maupun Zlatan Ibrahimovic. Ia berharap PRO bisa memberikan keamanan bagi Messi karena ada kemungkinan pemain-pemain lain ingin melakukan sesuatu yang curang kepada La Pulga.
“Ini bukan level David Beckham atau Zlatan, ini adalah level yang berbeda,” ucap Robert Sibiga dalam laporan The Athletic.
“Saya sangat berharap mereka bisa menyesuaikan ekspektasi yang ada. Sebagai wasit, hal terakhir yang Anda inginkan adalah terlihat mengacaukan laga atau membiarkan pemain dengan talenta dan pengalaman yang jauh lebih sedikit melakukan sesuatu kepada pemain seperti Lionel Messi,” tambahnya.
Sibiga juga berharap MLS bisa memberikan wasit paling berpengalaman yang mereka miliki saat laga debut Messi bersama Inter Miami. Jika tidak, maka laga akan berjalan tidak sesuai dengan keinginan banyak pihak, termasuk Messi itu sendiri.
“PRO harus sangat berhati-hati dalam memilih siapa saja yang akan mereka bawa. Mereka haruslah para veteran, harus wasit yang berpengalaman. Jika tidak, maka kami akan meleset dan merugikan laga,” katanya.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Barcelona yang Benar-Benar Butuh Oriol Romeu
- What If: Hal-Hal yang Terjadi pada Parma Andai Parmalat Tidak Bangkrut
- Analisa Vigo: Alasan di Balik Gagalnya Pulisic Bersama Chelsea
- Analisa Vigo: 5 Hal yang Harus Dilakukan Mauricio Pochettino di Chelsea
Perlakuan spesial ini sejatinya bukan yang pertama bagi dunia olahraga Amerika Serikat. Di era 90-an, salah satu pebasket paling berpengaruh, Michael Jordan, pernah mendapatkan hal ini.
Saat itu, ia membela Chicago Bulls, ia kerap mendapatkan serangan fisik lawan yang bertujuan untuk menjaganya, salah satunya dari Detroit Pistons. Perlakuan tersebut dikenal dengan nama ‘Jordan Treatment’.
Beberapa rival Chicago Bulls mengatakan Jordan mendapatkan perlakuan spesial karena The National Basketball Association (NBA) tidak ingin bintangnya terkena cedera karena itu berpengaruh besar kepada pemasaran mereka.
Memang, wajar bila MLS dan PRO ingin Messi bisa aman dalam serangan-serangan yang terjadi di lapangan seperti tekel keras dan lain-lain. Pasalnya, jika Messi cedera, apalagi jangka waktunya panjang, maka itu akan berpengaruh besar terhadap pasar MLS secara luas.
Namun, Messi sudah biasa mendapatkan kontak fisik yang keras, terutama saat ia bermain untuk Barcelona di ajang El Clasico kontra rival abadinya, Real Madrid. Kontak fisik yang keras dan taktik untuk menjegal pemain yang dinilai berpengaruh besar dalam tim tersebut merupakan bagian dari sepakbola.
Jika memang PRO dan MLS berniat menerapkan Jordan Treatment terhadap Messi, maka sepakbola akan berpusat kepadanya. Tentu itu akan mengurangi kenikmatan dalam menonton sepakbola.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com