Vivagoal – Berita Bola – Mesut Ozil harus menjalani karir layaknya roller coaster di Arsenal. Ia sempat dipuja di awal kedatangannya pada 2013. Namun karirnya harus terhempas dari klub pada 2013 lantaran permaslaahan taktik dan politik yang melibatkan namanya.
Jauh sebelum Kai Havertz merapat ke Arsenal, Gunners pernah mendatangkan sosok penting dari Negeri Panser yakni Mesut Ozil satu dekade lalu. Madrid perlu melepas pemain pasca mendatangkan Gareth Bale dari Tottenham Hotspur dan Ozil pun merapat ke sisi merah London Utara.
Ozil yang memegang peranan penting bagi Madrid pun kecewa lantaran dirinya merasa dikhianati. Namun bergabungnya ia ke Arsenal tak lepas dari peran Arsene Wenger lantaran manajer asal Prancis paham betul hadirnya Ozil bisa memberi perbedaan di lini tengah klub.
Dijualnya Ozil ke Arsenal memunculkan resistensi dari para pemain Real Madrid macam Sergio Ramos dan Cristiano Ronaldo. Keduanya memang lumayan dekat dengan mantan punggawa Werder Bremen itu. Ronaldo banyak diberikan umpan-umpan terbaik oleh Ozil sementara Ramos sama sekali tak mengerti mengapa klub melepas aset pentingnya ke tim lain.
Baca Juga:
- 5 Fakta Legenda Sepakbola yang Pernah Main di MLS
- 5 Fakta Don Revie, Manajer Legendaris Leeds United
- 5 Fakta Pelatih Jerman Tersukses
- 5 Fakta Pemain Asing Baru di Liga 1 2023
Musim debut Ozil di Arsenal tak berjalan mulus. Ia sempat dikritik kala Gunners kalah telak dan tak meminta maaf kepada fans. Selain itu, ia juga dianggap sebagai pemain malas oleh berbagai pihak. Namun, Arsene Wenger dan pemain Arsenal lain berada di belakangnya.”Mesut sudah bekerja keras dengna level fisik Premier League,” ucap Wenger beberapa waktu lalu.
Setelah musim debutnya, Ozil mampu memberikan performa yang impresif bersama Arsenal. Ia memiliki passing yang mampu memanjakan siapapun penyerang Gunners. Bahkan, tak jarang ia mampu berakhir dengan memberikan assist dari ruang yang sempit. Segalanya terasa mudah bagi Ozil.
Pujian juga sempat diberikan oleh mantan pelatihnya di Real Madrid, Jose Mourinho terkait kapasitas yang dimiliki Ozil. “Mesut mampu membuat sepakbola menjadi lebih mudah. Ia memiliki kemampuan tersebut.” Kala masih memperkuat Real Madrid, ia menjadi salah satu pemain dengan capaian peluang yang prima. Ia sempat mendulang 232 peluang dan membuat 47 assist dalam satu musim.
Mesut ozil fans are trying to compare, Mesut ozil to iniesta…
What are they smoking? pic.twitter.com/6ARuyGMcD9
— Moses (@thisismoh265) July 12, 2023
Perubahan dalam karirnya terjadi pasca hengkangnya Arsene Wenger. Ozil sejatinya sempat menapatkan kontrak baru dan merusak struktur gaji di klub dengan bayaran 350 ribu paun per pekan pada 2018 Ia juga mendapatkan nomor 10 dan posisi sebagai kapten. Namun di bawah Unai Emery performa sang pemain tak lagi sama.
Ozil jarang menjadi starter dan kerap mentas dengan sistem rotasi. Hal tersebut jelas menjadi sebuah masalah tersendiri bagi dirinya. Bahkan, pasca Emery lengser dari jabatannya, status sebagai pemain utama Arsenal sudah sulit ia dapatkan bersama Freddie Ljungberg hingga Mikel Arteta.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Alasan Barcelona Amankan Vitor Roque dengan Dana Besar
- Analisa Vigo: Klub Arab Saudi Bisa Bantu Stabilitas Keuangan Tim LaLiga?
- Analisa Vigo: Kurnia Meiga Dicintai Berkat Pasukan ‘Bocil Kematian’ Windah Basudara
- Obrolan Vigo: Landon Donovan, Michael Jordan-nya Sepakbola Amerika Serikat
Keresahannya tak lagi bermain di tim utama ditumpahkannya pada laman twitter. “Pasca menandatangani kontrak baru pada 2018, saya berjanji setia kepada klub yang saya cintai, Arsenal. Hal itu membuat saya sedih karena perasaan tersebut tak berbalas. Saya mengharapkan ada kesempatan bermain setiap minggu. Itulah yang membuat alasan saya tetap diam,”
Masalah yang menerpa Ozil yang membuatnya pada akhirnya ditepikan dari tim utama Arsenal yakni unggahannya yang membela muslim Uigur yang kala itu mendapatkan persekusi di China. Hal tersebut berdampak besar pada citra klub dan dirinya sendiri.
Namanya sempat disingkirkan dari gim FIFA dan dirinya banyak dikecam oleh masyaratkan China. Bahkan, laman Global Times menyebut jika upaya yang dilakukan Ozil merupakan tendensi membunuh karirnya secara perlahan. “Ozil telah menghancurkan citranya dihadapan penggemar China dan ini akan berdampak serius pada Arsenal,” tegas mereka seperti diwartakan AFP 2019.
Problema tersebut pada akhirnya membuat pemain berdarah Turki itu harus terlempar dari Arsenal dan melanjutkan karir di Turki bersama Fenerbahce dan Istanbul Basaksehir. Bermain di tanah leluhurnya adalah anti klimaks dalam karir sepakbola yang harus dihadapi pemenang Piala Dunia 2014 itu.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com