Ancelotti: ESL Menganut Paham Amerika, Sulit Diterapkan Di Eropa
Carlo Ancelotti, Foto: Dok AP News

Menganut Paham Amerika, ESL Sulit Diterapkan Di Eropa

A Hendra - April 23, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Liga Inggris – Manajer Everton, Carlo Ancelotti turut angkat bicara terkait European Super League (ESL) yang sedang ramai akhir-akhir ini. Menurutnya, ESL terlalu menganut paham Amerika Serikat yang sulit diterapkan di Eropa

Hampir sepekan terakhir dunia sepakbola digemparkan dengan keinginan 12 klub raksasa asal Spanyol, Inggris dan Italia untuk membentuk liga baru yang dinamakan European Super League. Sontak ide tersebut langsung menimbulkan reaksi keras dari banyak kalangan, termasuk UEFA, FIFA, para fan klub, sampai klub-klub kecil ikut berbicara.

European Super League diklaim hanya akan menguntungkan klub-klub besar yang selama ini sudah kaya dan jadi penguasa di liganya masing-masing. Para klub penggagas tersebut, diantaranya seperti Man City, Man United, Juventus, Liverpool, Inter, AC Milan, Real Madrid, Arsenal, Chelsea, Tottenham, Atletico Madrid dan Barcelona.

Salah satu hal yang dikritik dari ESL adalah karena mengusung sistem kompetisi yang tertutup. Nantinya hanya akan ada lima tim undangan yang tiap tahun berganti, sementara 15 klub pendiri tidak bisa terdegradasi sehingga dianggap mencederai asa kompetisi.

Pada kelanjutannya, European Super League untuk sementara waktu gagal diwujudkan dalam waktu dekat. Hal itu terjadi setelah satu persatu calon pesertanya, terutama yang dari Inggris menarik diri dari keikutsertaannya.


Baca Juga:


Ancelotti sendiri yang pernah membesut klub-klub penggagas European Super League tersebut seperti AC Milan, Juventus, Chelsea maupun Real Madrid lantas coba memberi tanggapannya soal ESL. Menurutnya, salah satu penyebab utama ditolaknya format ESL karena banyak menganut kultur olahraga Amerika Serikat, yang cukup sulit jika diterapkan di Eropa.

“Reaksi saya saat itu mengira mereka sedang bercanda, ini hanyalah lelucon. Saya pikir itu lelucon sebab tak akan terjadi. Mustahil,” kata Ancelotti, dikutip Sky Sports.

“Kultur olahraga di Eropa jelas berbeda dengan di Amerika sana. Bukan karena kami benar dan mereka salah, tapi memang budayanya berbeda. Di Amerika, olahraga seperti hiburan. Sedangkan di Eropa, kita hidup dengan hasrat yang lebih. Saat kita kecil, kita ingin mengalahkan tetangga kita. Cara kita tumbuh di sini berbeda, bukan seperti olahraga di sana.

“Memang sepak bola sekarang adalah bagian dari bisnis. Tapi kita harus mempertimbangkan dua hal yakni olahraga dan bisnis. Dan olahraga harus didahulukan. Lalu dengan investasi yang banyak jadi ladang bisnis. Keduanya harus berjalan seiring dan itu normal.” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com