Vivagoal – Liga Indonesia – Mahalnya akomodasi laga tandang membuat neraca keuangan klub-klub sepak bola di Indonesia terbebani. Termasuk juga Persiraja Banda Aceh yang harus merogoh kocek dalam-dalam kala bertandang ke kandang lawan.
Akomodasi tandang yang banyak mengambil pos pendanaan salah satunya adalah tiket pesawat. Semenjak pemerintah menaikan harga tiket, Persiraja yang berkandang di ujung barat Indonesia harus menerima getah kebijakan itu.
[irp]
Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam mengaku punya cara jitu untuk menekan ongkos di laga tandang. Menurutnya, terbang ke luar negeri terlebih dahulu akan memangkas biaya operasional tim.
Ia mencontohkan bagaimana harga tiket ke Solo via Jakarta bisa dua kali lipat dibanding via Kuala Lumpur, Malaysia. Alhasil, seluruh anggota tim saat ini diwajibkan memiliki paspor, demi bisa mendapatkan tiket yang lebih murah.
“Kami klub dari pulau di ujung, misalnya bermain tandang ke Solo, lewat Jakarta, harga tiket bisa sampai Rp 4 juta per orang. Tapi kalau lewat Kuala Lumpur, Malaysia, kami hanya dapat satu juta sekian,” ungkap Dek Gam.
[irp]
Dek Gam berharap PSSI mau menambah subsidi untuk klub-klub peserta Liga 2. Ia pun meminta PSSI merevisi beberapa aturan untuk menekan ongkos transport tiap klub peserta. Untuk musim lalu, Persiraja sampai harus menghabiskan Rp 2 miliar hanya untuk perjalanan laga tandang saja.
“Bagusnya diusulkan agar laga tandang jangan sekali tapi langsung tiga kali, jadi sekali trip bisa bertanding away tiga kali, lebih hemat biaya cukup besar,” jelas Dek Gam yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil Aceh ini.
Kompetisi Liga 2 musim 2019 dijadwalkan akan mulai bergulir pada 15 Juni 2019 mendatang. Persiraja sendiri berada di wilayah barat bersama klub-klub asal Sumatera dan sebagian tim dari pulau Jawa.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com