Vivagoal – Liga Indonesia – Bojan Hodak akhirnya buka suara terkait sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin PSSI pasca kerusuhan yang terjadi pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta. Buntut dari kerusuhan suporter tersebut tak lain berupa larangan kehadiran penonton dan denda sebesar Rp 295 juta.
Pangeran Biru dilarang menggelar pertandingan kandang dengan kehadiran penonton sebanyak dua laga, sementara tiga laga kandang lainnya tidak diizinkan ada penonton di tribun utara dan selatan stadion. Dengan demikian, Persib tak akan didukung penuh oleh Bobotoh sampai paruh musim kompetisi.
Di luar sanksi tersebut, hukuman lain berupa denda sebesar Rp 295 juta rupiah yang dibebankan pada klub jadi perhatian Bojan Hodak. Pasalnya kesalahan yang dilakukan suporter ini justru berbalik merugikan finansial tim.
Baca juga:
- Hukuman Dicabut Sementara, Bintang Liverpool Bisa Bela Timnas Uruguay
- Kiper Fulham Tolak Panggilan Timnas Jerman
- Tiga Laga Tanpa Kemenangan, Kompany Optimis Bayern Munich Masih di Jalur yang Tepat
- Bek Arsenal Masuk Daftar Calon Pengganti Bremer di Juventus
“Saya tahu, saya tidak bisa mengubahnya. Kini yang menjadi pertanyaan, siapa yang membayar dendanya? Seseorang bicara kami harus membeli pemain lebih baik. Saya tidak punya budget karena harus membayar denda,” ungkap sang pelatih, dilansir dari Republik Bobotoh.
Sanksi yang memberatkan Persib ini diakui Bojan Hodak bersifat tak adil. Kesalahan bukan terjadi dari pihak pemain maupun internal klub, namun dari pihak suporter yang ada di luar tanggung jawab klub.
“Jadi siapa yang seharusnya membayar denda ini, klub lagi. Apakah seharusnya klub yang membayar ini? Tidak. Ada 50 orang berlari di lapangan, apakah mereka membayar dendanya?” tutur pelatih asal Kroasia tersebut.
Selalu update berita terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com