Kaleidoskop Serie A 2018/19: Dominasi Juventus dan Kejutan Akhir Musim
Beppe Marotta Hijrah ke Inter
Selain perpindahan pemain, Liga yang terkenal dengan Catenaccio itu diramaikan dengan hijrahnya para petinggi klub. Secara mengejutkan, Beppe Marotta yang menjadi transfer guru Juventus dalam beberapa waktu terakhir memilih bergabung bersama Inter Milan. Marotta memilih mundur dari posisinya dari CEO klub setelah menjabat sejak 2010 silam.
“Klub ini melakukan pembaruan yang luas. Mandat saya sebagai CEO akan berakhir pada 25 Oktober dan daftar anggota dewan direksi akan berisi nama saya. Saya sudah punya delapan tahun yang indah di sini, penuh kesuksesan, dan Juventus akan selalu berada di hati saya,” ujarnya dalam situs resmi klub.
Kepergian Marotta sendiri memantik reaksi Luca Toni, eks striker Juve. Menurut Toni, hengkangnya Marotta merupakan hal yang wajar di dalam dunia sepak bola. “Pemain dan direktur datang dan pergi. Tapi Juventus akan tetap menjadi Juventus,” ujar Toni seperti dikutip dari calciomercato.com
Sepanjang berkarir bersama Juve, Marotta berhasil menggaet beberapa pemain beken Nama-nama seperti Paul Pogba, Paulo Dybala, Carlos Tevez, Alvaro Morata pernah berseragam Putih Hitam berkat peran Marotta. Di bawah tangan dingin Marotta, Si Nyonya Tua juga berhasil mendatangkan pemain gratisan dengan profil tinggi macam Andrea Pirlo dan Sami Khedira
Perseteruan Mauro Icardi dan Inter Milan
Satu hal yang menarik dalam setahun bergulirnya Serie A 2018/19 adalah perseteruan Mauro Icardi dan Inter Milan. Awalnya perseteruan keduanya dimulai oleh agen Icardi sekaligus istrinya, Wanda Nara yang meminta kontrak baru untuk kliennya.
Mantan penyerang Sampdoria itu berharap mendapatkan 10 Juta Euro atau setara dengan Rp 161 Miliar. Namun Inter hanya mau memberikan kontrak maksimal di angka 7 Juta Euro (Rp 112 Miliar). Lantas, penolakan inter ini berbuntut panjang.
Baca Juga: Karena Alasan Ini, Spalleti Enggan Masukan Icardi dalam Skuat
Status Icardi sebagai kapten Inter dicabut dan Samir Handanovic menjadi suksesornya sebagai kapten La Beneamata. Bahkan penyerang Argentina ini menolak bermain kala Inter menjamu Rapid Vienna pada Jumat (15/2) lalu. Sejak penolakan tersebut, Icardi tidak tercantum dalam daftar skaut I Nerrazurri. Secara total, ia absen dari pertengahan Februari hingga awal April lalu.
Ia baru comeback kala Inter menjamu Genoa (3/4) lalu dan sukses menorehkan satu gol dan satu assist. Meski kembal bermain, fans garis keras Inter, Curva Nord tak ingin melihat Icardi bermain untuk Inter Milan. “Setelah pertemuan internal, semua grup Curva Nord memutuskan bahwa perilaku nomor 9 Nerazzurri tak bisa ditolerir lagi,” demikian pernyataan dari Curva Nord.
“Curva Nord meyakini Icardi telah memperlihatkan bahwa dia tak memiliki karakter yang dibutuhkan, bukan hanya untuk memakai ban kapten, tetapi juga untuk sebuah ruang ganti yang bersatu.”