Obrolan Vigo: Gary Lineker, Penyerang Inggris Paling Bersih
The Assasin
Di level timnas, nama Lineker juga mulai diperbincangkan. Namanya hadir dalam Timnas Inggris kala mentas di Piala Dunia 1986. Ketajaman sang pemain juga terlihat. Ia mampu mencetak enam gol di sepanjang turnamen. Gol-gol tersebut mampu membuatnya mendulang sepatu emas. Ia juga menjadi saksi hidup gol tangan tuhan Diego Maradona ke gawang tim Tiga Singa. Gol tersebut membuat harapan fans Inggris membawa sepakbola ke rumah terampok sudah.
Lineker juga masih berpartisipasi kala Inggris meminkan Euro 88. Di ajang tersebut, ia tak mampu mencetak satu pun gol. sementara di Piala Dunia 1990 yang dihelat di Italia, Lineker kembali bertaji dan mampu mencetak empat gol bagi Inggris sekaligus hantarkan tim mendulang tempat di semifinal. Di babak empat besar, Inggris harus kalah dari Jerman.
Dalam karir profesionalnya, berbagai gelar pernah diraih Lineker. Ia pernah menjuarai Copa del Rey bersama Barcelona, Community Shield bersama Everton dan Tottenham serta satu Piala FA bersama Spurs. Untuk penghargaan individu, ia mendulang 15 gelar, banyak di antara gelar tersebut merupakan penghargaan pencetak gol terbanyak.
Lineker pernah membuat langkah kontroversi dengan hengkang ke Jepang dan membela Nagoya Grampus Eight pada 1992 silam. Kala itu, sang pemain baru berusia 32 tahun, keputusan tersebut sempat disangsikan lantaran Lineker harus menjual dirinya ke negara dunia ketiga guna mendapatkan banyak uang. Hal tersebut sama sekali tak ditampik oleh sang pemain.
Nagoya membayar 2,57 juta Dollar per tahun kepada sang pemain. Kedatangannya jelas menjadi sebuah strategi marketing yang jitu. Pamor Liga Jepang merangkak naik pasca kedatangannya. Beberapa bintang kelas dunia pun menyusul langkah guna mentas di kompetisi teratas Negeri Sakura itu.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Pedri, Jendral Baru Barcelona
- Radja Nainggolan yang Mempersetankan Bahaya Merokok Bagi Pesepakbola
- Peter Schmeichel, Si Tangguh dari Skandinavia
- Obrolan Vigo: Paul Scholes, Jahe Kecil dari Inggris
Namun di Jepang, karirnya sama sekali jauh dari kata memuaskan. Lineker kesulitan mencetak gol. ia hanya membukukan empat gol dalam dua tahun karirnya di Jepang. Permasalahan cedera dan komunikasi membuatnya tak bersinar di Jepang. Ia pun memutuskan pensiun di tahun 1994 silam.
Pasca pensiun, Lineker tak menggeluti dunia kepelatihan lantaran dirinya sama sekali tak tertarik melihat orang lain berlatih. Kala masih mentas, ia mengaku bukan sosok yang antusias menjadi pemain yang gemar melakukan sesi latihan.
“Aku tidak pernah benar-benar menyukai latihan, dan berpikir untuk menyaksikan orang lain berlatih,” ujar Lineker sambil tertawa dalam sebuah wawancara dengan The Guardian ”Aku berpikir bahwa untuk menjadi manajer, kita harus hidup dan bernapas dalam antusiasme sepakbola yang sangat besar, terhadap segalanya,” tambahnya.
Sebagai ganti, dirinya menggeluti dunia pundit pasca pensiun. Ia pernah bekerja di BBC Radio 5 Live. Di tahun 1999, namanya hadir di program Match of the Day BBC 1. Pekerjaan tersebut masih digelutinya dan bahkan ia pernah medulang status sebagai salah satu presenter termahal di sana.
Happy Birthday, Gary.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com