Site icon Vivagoal.com

Parah! Pemain Ini Sempat Disebut Monyet Oleh Pelatihnya Sendiri

Parah! Pemain Ini Sempat Disebut Monyet Oleh Pelatihnya Sendiri

Vivagoal Serie A – Punggawa FC Dallas, Fafa Picault menyebut jika ia sempat mengalami rasisme kala masih memperkuat Cagliari. Bahkan kekerasan rasial itu ia terima dari bekas pelatihnya.

Di usia 16 tahun, Fafa menjalani karir di Italia dan bergabung dengan Cagliari. Ia mengakui jika bermain di Eropa memang meningkatkan kualitas permainan. Namun, ia hanya bertahan lima musim di benua biru lantaran kerap menerima kekerasan rasial di sana. Pada akhirnya, sang pemain memutuskan kembali ke Amerika Serikat.

“Anda memiliki berbagai bentuk rasisme,” kata Picault dalam obrolan langsung di Facebook, diwartakan Goal International. “Saya sudah menghadapinya dalam bentuk yang berbeda-beda di ruang ganti dan stadion yang berbeda pula.”

“Ketika saya pindah ke Italia, saya berusia sekitar 16 tahun dan saya masuk ke tim utama pada usia 17 tahun. Pelatih kami saat itu, yang ada di tim cadangan, mungkin adalah salah satu orang terburuk yang pernah saya jumpai. Setiap hari, saya harus berurusan dengannya dan ia pernah memanggil saya monyet atau mengatakan saya harus pulang ke hutan di Afrika, pemain kulit hitam tidak memiliki teknik, hanya bisa berlari cepat, klub mendatangkan saya hanya untuk berlari,” ungkapnya.


Baca Juga:


“Ia tidak mendatangkan saya, presiden klub yang mendatangkan saya, tapi seolah-olah ia yang melakukannya. Ketika kami berlatih, ia selalu mengatakan kata-kata buruk. Jika saya harus menyuruh pemain yang lebih muda untuk melakukan sesuatu, ia akan mengatakan: ‘Tidak, Anda yang harus melakukannya karena Anda berkulit hitam’.”

“Saya terkadang mendapat striker monyet di lemari ruang ganti dan saya mungkin terlibat dalam perkelahian dua kali dalam sepekan,” pungkasnya.

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version