Bagi Arteta, Kekalahan Arsenal Sudah Terlihat Sejak Awal Laga

Vivagoal – Liga Inggris – Sempat berada diatas angin, Arsenal kini terancam untuk kembali puasa gelar Liga Inggris, usai alami kekalahan dari Manchester City, yang menurut sang manajer, Mikel Arteta sudah terlihat sejak babak pertama.

Arsenal harus mengalami kekalahan ketiga dari Manchester City di semua kompetisi musim ini. Terbaru, mereka kembali dibuat bertekuk lutut oleh Man City dengan skor telak 4-1, Kamis (27/4) dini hari WIB di Etihad Stadium.

The Gunners tampak seperti tidak bisa berbuat banyak bahkan sudah tertinggal dua gol terlebih dulu di babak pertama. Kevin de Bruyne menjebol gawang Arsenal saat laga baru berjalan tujuh menit, yang digandakan oleh John Stones pada akhir paruh pertama.

Sembilan menit babak kedua dimulai, City memperbesar skor lagi-lagi lewat De Bruyne. Arsenal lalu coba memperkecil keadaan pada menit ke-86, tapi City justru menambah skor menjadi 4-1 melalui sumbangan Erling Haaland.

Manajer Arsenal, Mikel Arteta mengatakan bahwa para pemainnya itu memang sudah membuat mereka dalam kesulitan sendiri sejak laga dimulai. Ia merasa Arsenal gagal menunjukan kapabilitas mereka menghadapi tim besar, seperti yang tampak di laga-laga sebelumnya.

Baca Juga:

• Beda Arsene Wenger dan Arteta di Arsenal Menurut Pep Guardiola
• Pemenang Laga City vs Arsenal, Takdirnya Jadi Juara Premier League
• Rooney: Nikmati Saja Meski Haaland Main di Rival Sekota MU

Arteta bahkan menilai nasib Arsenal dapat lebih tragis lagi saat hadapi City karena performa buruk tersebut. Sehingga, eks kapten Meriam London itu tidak heran pada akhirnya Man City lah yang keluar sebagai pemenang pada laga ini.

“Dalam 30 menit pertama, semua hal dasar yang harus kamu lakukan melawan tim yang luar biasa dalam hal berkompetisi, memenangkan duel, memahami apa yang dibutuhkan oleh permainan, kami tidak melakukannya. Arsenal dapat hukuman dan bisa saja dihukum lebih parah lagi,” ujar Arteta dilansir Sky Sports.

“Saya lebih suka memberikannya kepada para pemain. City tampil lebih baik di setiap lini. Mereka lebih agresif, menguasai bola dengan lebih baik, memenangkan setiap duel, kami menguasai bola di sudut-sudut lapangan. Kemudian dengan dua operan, lawan berhasil menjebol gawang kami. Mereka pantas memenangkan pertandingan karena lebih baik.

“Cara kami memulai pertandingan tidak membantu kami. Kami menempatkan diri kami dalam kesulitan dalam banyak situasi. Kami kehilangan semua bola pertama dan kedua. Hal itu menciptakan ketidakpastian dan kami tidak dapat menguasai pertandingan seperti yang kami inginkan, itu juga patut dipuji karena mereka tampil sangat baik.”