Obrolan Vigo: Zulham Zamrun, Perjalanan the Journeyman

Obrolan Vigo: Zulham Zamrun, Perjalanan the Journeyman

Heri Susanto - September 5, 2023
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Berita Bola – Banyak pemain sepakbola Indonesia yang kerap berpindah klub, hal serupa juga terjadi pada Zulham Zamrun. Sosok asal Ternate dikenal sebagai kutu loncat di sirkuit kompetisi sepakbola Nasional lantaran sempat membela berbagai tim.

Zulham pernah bermain di Indonesia Barat, Tengah hingga Timur dalam karir sepakbolanya. Dalam wawancara ekslusif keoada Vivagoal, ia menururkan alasan seringnya berpindah klub lantaran selalu ingin mencari suasana baru dan tentunya bayaran yang lebih baik dari tim sebelumnya.

“Saya selalu mencari suasana dan pengalaman baru. Selain itu, kontrak di Indonesia relatif pendek. Saya bukan pemain yang bisa habiskan dua atau tiga tahun di sebuah klub. Jika memang ada tawaran yang lebih baik dari sebelumnya, mengapa tidak diambil,” ungkap sosok asal Ternate.

Obrolan Vigo: Zulham Zamrun, Perjalanan the Journeyman
Zulham Zamrun – Okezone

Meski begitu, ia pernah lama bermain lebih dari satu musim bersama dua klub yakni PSM Makassar dan Mitra Kukar. Namun di sana, ia tak meneken kontrak jangka panjang melainkan selalu menambah masa bakti serta negoisasi ulang terkait kontrak bersama kedua tim tersebut.


Baca Juga:


Biasanya, banyak pemain yang kerap mengalami kesulitan tatkala berganti klub lantaran proses adaptasi yang terjadi tak selalu berhasil. Ada satu pemain yang tampil prima namun melempem. Zulham tak masuk dalam kategori tersebut lantaran dirinya merasa bisa bermain dimanapun entah di Indonesia Barat, Tengah maupun Timur.

Pengelanannya memang terbilang panjang. Pasca habiskan musim debut bersama tim kampung halaman, Persiter Ternate, ia sempat memperkuat berbagai tim lain di lintas wilayah macam Persigo Gorontalo, Pro Duta, Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persipura Jayapura, Persib Bandung, PSM Makassar hingga PSG Pati.

Meski sudah memperkuat serangkaian tim, Zulham mengaku belum puas lantaran hasrat main di Arema, Persija Jakarta dan Persebaya belum terealisasi. Ia merasa karirnya belum benar-benar lengkap karena belum memperkuat ketiga tim tradisional tersebut.

“Saya sebenarnya ingin bermain di tiga tim tersebut. Ketiganya merupakan tim besar dan punya banyak sejarah. Saya selalu ingin bermain di tim besar karena ada tantangan di sana. Selain itu, dengan main di level tertinggi hal itu bisa memacu karir sepakbola saya,” urai Zulham.


Baca Juga:


Bicara soal Zulham, ia juga merupakan sosok yang lumayan akrab dengan Tarkam. Kompetisi antar kampung yang dianggap tabu oleh kebanyakan pesepakbola profesional. Namun tak demikian dengannya. Ia kerap bermain di berbagai ajang tarkam, termasuk Habibie Cup dan menang di ajang tersebut.

Meski sempat mengalami cedera ACL di ajang tersebut dan harus menepi selama enam bulan kala main tarkam serta harus menjalani pengobatan sendiri karena ulahnya, ia tak merasa kapok akan hal tersebut.

“Saya tarkam mengisi kekosongan saat kompetisi selesai. Biasanya kontrak pemain juga sudah habis saat itu. Saya main tanpa ikatan dengan klub manapun. Saya main tarkam untuk menjaga kebugaran dan menjaga sentuhan untuk bermain. Pesepakbola biasanya selalu gatal bermain saat kompetisi berhenti dan saya termasuk salah satu di antaranya,” papar Zulham.

Saat ini, Zulham sudah berusia 35 tahun dan dirinya masih bermain di Persela Lamongan, tim yang sempat diperkuatnya pada 2010 lalu. Setelah 12 tahun berkelana, ia pulang ke Kota Soto untuk kali kedua sejak 2022 lalu. Meski sudah berusia senja, dirinya mengaku masih siap untuk bermain di tahun-tahun mendatang lantaran masih lumayan siap untuk terus berlari.

Ia merasa, usia yang tertera pada dirinya hanya sebatas angka. Bahkan sosok yang berposisi sebagai winger merasa jika dalam tiga tahun ke depan ia masih belum memikirkan pensiun. Hal tersebut dirasa wajar lantaran banyak pemain nasional yang sudah berumur macam Ismed Sofyan dan Chrsitian Gonzalez masih aktif bermain meski keduanya sudah memasuki kepala empat.

Zulham, dengan berbagai kontroversi yang melekat ketika ia bermain masih akan berlari setidaknya dalam beberapa tahun ke depan entah di level tertinggi atau Liga dua. The Journeyman belum akan berhenti entah bersama Persela kelak ataupun tim lain. Misi terdekatnya saat ini membawa Laskar Joko Tingkir kembali mentas di Liga 1 pasca terdegradasi di musim kemarin.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com