Alonso Madrid

Potensi Besar Xabi Alonso Sebagai Pelatih Madrid Berikutnya

Dimas Sembada - October 3, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Hal itulah yang juga dilakukan oleh Pep dipengujung karirnya. Entah secara sengaja atau tidak, Ia pindah menuju AS Roma dari Brescia di musim 2002/03 untuk belajar dari allenatore Roma saat itu, Fabio Capello.

Transisi karir sepakbola Alonso ini memang tidak terlalu lama. Setahun pasca pensiun sebagai pemain, Alonso langsung memulai dan menyelesaikan lisensi kepelatihan UEFA nya bersama mantan kolega di Timnas Spanyol seperti Raul, Xavi, Victor Valdes, dan Joan Capdevilla. Saat itu lah Ia menerima tawaran untuk melatih tim junior Madrid U-13.

Bersama Raul di tim U15, Ia menjalani debutnya untuk melatih tim junior Los Blancos. Kesuksesan Alonso dan Raul membuat keduanya mendapat promosi. Raul “naik kelas” ke Real Madrid Castilla. Sementara Xabi Alonso menyebrang menuju tim b Real Sociedad.

Real Madrid secara diam-diam seperti membangun akademi kepelatihan yang melibatkan para mantan pemainnya. Hal itu bisa saja karena mereka lah yang mengerti dan paham bagaimana etos kerja klub bertabur bintang. Harapannya tentu untuk menemukan Zinedine Zidane baru di masa depan.

Baca Juga: Gelandang Juventus Buka Peluang Gabung Real Madrid

Tetapi, tak mudah untuk mempertahankan para mantan pemain mereka itu, kesempatan untuk melatih tim utama tidak pernah benar-benar diberikan. Tahun 2017, Guti Hernandez memenangkan treble bersejarah dengan Real Madrid Juvenil A atau Tim Madrid U-19.

Guti mendapat pujian karena penerapan taktik serta gaya bermain mereka. Bermain umpan panjang, operan cepat, menghentikan transisi menyerang lawan sedini mungkin, serangan bertubi-tubi dari bek sayap, dan memainkan tempo di setengah lapangan.

Saat Zidane memutuskan untuk pergi dari Santiago Bernabeu musim panas 2018 lalu, banyak yang menilai Guti lah yang akan menjadi suksesornya. Tetapi Madrid justru mengangkat Julen Lopetegui, sehingga Guti pun pergi ke Besiktas untuk menjadi asisten pelatih disana.

Meski dinilai lebih baik secara taktik dari Santiago Solari, Ia tak juga mendapat kesempatan saat Lopetegui dipecat dan justru digantikan oleh Solari yang sebelumnya menjadi pelatih Castilla.