Presiden Napoli: PSG Terlalu Memaksakan Diri Juara Liga Champions
Vivagoal – Liga Champions – Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis mengkritik kebijakan belanja pemain yang dilakukan PSG. Menurutnya langkah tersebut tidak akan menguntungkan mereka terlebih juara Liga Champions.
De Laurentiis menjelaskan jika sepak bola tidak hanya perkara investasi besar-besaran seperti yang dilakukan oleh Paris Saint-Germain. Ia menyebut jika sepak bola sangat jauh berbeda dari berbagai lahan bisnis yang lain sehingga PSG telah membuat kesalahan besar.
Benar saja meski berhasil mendominasi Ligue 1 untuk sepuluh tahun terakhir, namun PSG seperti layu saat mengikuti kompetisi Eropa. Sebut saja mereka belum sekalipun merasakan final Liga Champions kendati selalu membeli para pemain bintang klub lain termasuk Neymar dari Barcelona yang membuatnya menjadi pemain termahal di dunia.
[irp]
ADL sendiri tidak menampik jika PSG seperti memiliki uang yang tidak akan bisa habis. Hanya saja ia memastikan jika mereka tidak akan pernah meraih keuntungan jika terus menggunakan cara instan.
“PSG memiliki kekuatan hebat mengingat fakta bahwa mereka tak punya masalah finansial. Jika anggaran belanja mereka menurun, mereka langsung mengatasinya seperti pesulap,” ujar De Laurentiis dikutip tribalfootball.
“Bagi saya, sepak bola bukanlah cara untuk membuat investasi. Ini berada di sektor lainnya. Sejak 2004 kami telah menempuh perjalanan jauh, kami melahirkan pemain hebat seperti Lavezzi, Cavani, Higuain, Insigne dan Mertens.”
Pelatih yang kerap melayangkan kritik pedas tersebut juga mengatakan jika belanja besar-besaran yang selama ini dilakukan oleh PSG tidak akan pernah bisa membuat mereka juara Liga Champions. Menurutnya banyak pemain yang didatangkan justru tidak berguna bagi tim.
“PSG ingin menjuarai Liga Champions dengan memaksakan diri, tapi untuk apa? Bayangkan anda mengundang enam orang ke rumah anda untuk makan malam, apakah anda akan membeli 100kg spaghetti dan 50 karton tomat?”
“Jika setelah 10 pertandingan satu tim memiliki 30 poin di posisi pertama dan di posisi kedua memiliki 22 poin seperti di Ligue 1, jelas ada sesuatu yang salah,” tutupnya.
Benar saja meski dominan di kompetisi domestik PSG tak berdaya saat bertemu tim besar di UCL. Terbaru mereka hampir saja kalah dari Napoli andai Di Maria tidak menjadi penyelamat di menit-menit akhir.
Selalu update berita bola terkini seputar sepakbola dunia hanya di vivagoal.com