Roma Dibantai 1-6, Jadi Kekalahan Terburuk Dalam Sejarah Mourinho
Vivagoal – Liga Champions – AS Roma menderita kekalahan memalukan dengan skor 1-6 saat menghadapi Bodo/Glimt di ajang Europa Conference League. Kekalahan itu jadi yang terburuk pernah didapatkan Jose Mourinho selama berkarier sebagai pelatih.
AS Roma bertandang ke Aspmyra Stadium, markas Bodo/Glimt dalam lanjutan matchday ketiga grup C UEFA Conference League, Kamis (21/10) malam WIB. Pada laga ini, Mourinho sengaja melakukan banyak perubahan dalam starting line-up Roma dengan menurunkan mayoritas pemain pelapis.
Sayangnya, keputusan Mourinho ini berbuah petaka buat tim asuhannya. Para pemain cadangan I Lupi terlihat begitu kerepotan menghadapi tim pemuncak klasemen Liga Norwegia tersebut. Pada prosesnya, ‘Serigala Ibukota’ dibuat jadi bulan-bulanan dengan kekalahan telak 1-6.
Sejumlah suporter Roma di sosial media menilai kekalahan atas Bodo/Glimt ini lebih memalukan ketimbang saat dibantai Bayern Munich dan Manchester United dengan skor 1-7. Kapten Roma, Lorenzo Pellegrini hanya bisa mengucap maaf atas kekalahan memalukan ini.
“Tidak banyak yang bisa saya sampaikan, saya hanya ingin minta maaf dan kami harus bangkit lebih kuat dari sebelumnya,” kata Pellegrini dikutip dari Sky Sport Italia.
Baca Juga:
- Tim Lapis Kedua Digilas 1-6, Mourinho: Makanya Saya Malas Rotasi Skuad
- AS Roma Dibantai 1-6, Mourinho: Saya Salah Turunkan Pemain
- Kalah dari Juventus, AS Roma Telah Melawan Sebaik-Baiknya
- Jesse Lingard Ungkap Hal yang Paling Tidak Disukai Jose Mourinho
“Kadang Anda perlu tamparan untuk mau belajar dan tamparan itu kami dapat hari ini. Kami harus memastikan kami belajar dari hal memalukan ini dan menjaga sikap itu untuk sisa musim.
“Saya tidak khawatir, tidak kecewa, cuma marah. Mulai besok kami harus bekerja jauh lebih keras, karena ada pertandingan yang harus dimenangi.”
Di sisi lain, berdasarkan catatan Opta, kekalahan atas Bodo/Glimt menjadi yang terburuk sepanjang karier kepelatihan seorang Jose Mourinho. Untuk pertama kalinya, juru taktik asal Portugal tersebut harus melihat gawang tim asuhannya dibobol sebanyak enam kali dalam satu pertandingan.
“Setelah tertinggal 1-3, kami kehilangan arah dan kelihatannya tiap mereka memegang bola jadi gol. Penjelasannya jelas, mereka lebih kuat, karena tim utama mereka lebih baik dari tim pelapis kami,” jelas Mourinho dilansir dari Football Italia. (IRM)
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com