Sengitnya Pos Striker Buat Casemiro Pilih Main Sebagai Gelandang Bertahan
Vivagoal – La Liga – Casemiro dikenal sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia. Namun sebelum tenar seperti sekarang, di awal karier sepakbolanya, Casemiro rupanya pernah bermain sebagai penyerang. Lantas, apa yang membuat dirinya pindah posisi?
Saat ini, Casemiro dikenal sebagai gelandang bertahan andalan Real Madrid dan timnas Brasil. Di dua tim tersebut, posisinya tidak tergoyahkan. Casemiro punya peran sangat krusial dalam taktik pelatih El Real Zinedine Zidane dan Tite di skuat Selecao.
Meski sudah punya pemain-pemain hebat semacam Eden Hazard, Neymar, dan Philippe Coutinho yang diklaim bisa jadi pembeda, namun peran Casemiro dalam tim tidak bisa dikecilkan begitu saja.
Gelandang berusia 27 tahun itu lah yang memberikan lini depan Los Blancos dan tim Samba kebebasan buat menyerang. Pasalnya, eks Sao Paulo itu mampu menjaga stabilitas lini tengah sekaligus menjadi benteng terakhir sebelum juru gedor lawan menekan ke barisan pertahanan.
Bersama El Real, Casemiro sukses meraih banyak gelar diantaranya, gelar LaLiga Spanyol, satu trofi Copa Del Rey, dan empat gelar juara Liga Champions. Sementara bersama timnas Brasil, Casemiro sukses menjuarai Copa America 2019.
Tapi siapa sangka, Casemiro ternyata sempat memulai karier sepakbolanya di akademi Sao Paulo sebagai seorang striker. Namun karena di Brasil banyak sekali orang yang bermain di posisi itu, Casemiro lalu mencoba peruntungannya sebagai gelandang bertahan, posisi yang tidak populer di negeri Samba.
Baca Juga: Hazard Tidak Tahu Kalau Panen Kritikan di Madrid, Kok Bisa?
“Saat saya menjalani trial di Sao Paulo, saya adalah seorang penyerang. Saya kuat dan bertubuh tinggi diantara pemain seumuran saya. Dan saya sering mencetak gol lewat sundulan.” ungkap Casemiro dilansir dari AS.
“Suatu ketika, di usia 12-13 tahun, di akademi sudah ada 300 pemain, sementara klub hanya akan memanggil 50 pemain. Saya ingat betul, saat pelatih bertanya siapa yang berposisi kiper, tiga anak mengangkat tangat, lalu dia bertanya posisi penyerang, sekitar 40 anak mengacungkan tangan.” Casemiro menambahkan.
“Saya lalu berpikir, persaingannya terlalu ketat, saya tidak akan terpilih sebagai striker utama. Saat pelatih mulai bertanya, apa ada gelandang bertahan disini, hanya ada 7-8 orang yang mengangkat tangan, sejak itu saya meyakinkan diri, oke, saya seorang gelandang bertahan.” pungkasnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar La Liga hanya di Vivagoal.com