Vivagoal – Liga Indonesia – Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, angkat bicara mengenai kondisi lapangan dan kinerja wasit di BRI Liga 1 2022/23 yang dinilai buruk.
Perhelatan BRI Liga 1 2022/23 telah berlangsung dengan diterapkannya sistem bubble, yang artinya dilangsungkan di tempat netral. Namun, dalam beberapa pertandingan, terlihat bahwasanya wasit pemimpin jalannya pertandingan banyak melahirkan keputusan yang kotroversial.
Salah satunya adalah ketika pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri, Selasa (13/12), sore WIB, di Stadion Maguwaharjo, Sleman. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-1, tetapi terjadi sebuah drama di penghujung laga.
😱
Astaghfirullah wasit#PersebayaDay https://t.co/s4iZG6FgEf pic.twitter.com/sXpVBDRuFv— Official Persebaya (@persebayaupdate) December 13, 2022
Dalam laga tersebut, kiper Persik Kediri, Dikri Yusron, melakukan kontak fisik yang keras terhadap pemain Persebaya, Ahmad Nufiandani. Namun, wasit pemimpin jalannya pertandingan tidak memberikan hadiah penalti untuk Persebaya, dan menyudahi laga.
Terkait masalah itu, Direktur Utama PT. LIB, Ferry Paulus, akhirnya angkat bicara. Saat diwawancarai di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (14/12), sore WIB, saat acara pertemuan tim-tim Liga 2, Ferry Paulus menjelaskan bahwa itu bukan urusan LIB.
Baca Juga:
- Aji Santoso: Persebaya Selalu Dikerjai Wasit!
- Teco Sindir Kualitas Wasit dan Hakim Garis Pertandingan Liga 1
- Persija Dibekuk PSIS, Thomas Doll Salahkan Shin Tae-Yong?
- Bali United vs Borneo FC: Prediksi, Jadwal, dan Link Live Streaming
“Ya, teman-teman klub sudah banyak yang menyampaikan, namun hanya beberapa saja, yang menyurati ke LIB. Lalu, LIB juga sudah menyampaikan hal tersebut ke PSSI, begitu pula sebaliknya. Wasit sebenarnya bukan ranah kami. Urusan wasit ada di tangan Komite Wasit PSSI. Jadi, kami hanya bisa menginformasikan keluhan-keluhan yang ada di klub,” ucap Ferry Paulus.
Lalu, terkait lapangan, sistem rolling yang dijalankan LIB untuk saat ini adalah metode yang terbaik. Ia juga menjelaskan bahwa hanya itu lapangan yang tersedia untuk saat ini.
“Kemudian, lapangan yang jelek atau buruk, karena ketersediaan lapangan yang ada memang baru seperti ini. Tetapi, LIB terus berupaya di mana ada beberapa pergeseran, misalnya dari Stadion Jatidiri ke Stadion Manahan, lalu sebaliknya, dan seterusnya,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com