Sterling jadi Korban Rasisme 48 Jam Setelah Boikot Media Sosial
Raheem Sterling. Sumber: The Times.

Sterling jadi Korban Rasisme 48 Jam Setelah Boikot Media Sosial

Arie Lihardo - May 6, 2021
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

VivagoalLiga Inggris – Tindakkan pelecehan rasial tampaknya masih saja terus terjadi di dunia maya. Meski sebelumnya, sejumlah akun media sosial sepakbola Inggris telah melakukan boikot sepanjang akhir pekan sebagai bentuk perlawanan terhadap rasisme.

Hal itu kembali dialami oleh penyerang Manchester City, Raheem Sterling yang menjadi korban pelecehan rasial 48 jam usai boikot media sosial sepakbola Inggris. Tepatnya, Sterling menjadi korban rasisme duel Man City kontra Paris Saint-Germain dalam leg kedua Liga Champions 2020-2021 dengan skor 2-0 pada Selasa (4/5) kemarin.

Sterling mendapat komentar berbau rasisme di salah satu akun media sosial Instagram. Tak lama kemudian, Facebook selaku induk perusahaan Instagram langsung mengeluarkan pernyataan terkait insiden yang kurang mengenakan itu.

“Pelecehan rasial yangdialami Raheem Sterling tidak bisa diterima kami tidak menginginkannya di Instagram. Kami telah menghapus komentar it dan mengambil tindakkan kepada akun yang mengunggahnya,” tulis pernyataan Facebook seperti dipetik dari The Guardian.


Baca Juga:


“Sebagai salah satu tugas kami, maka dari itu kami akan mengeluarkan alat baru untuk mencegah orang-orang melihat pesan bernada kekerasan dari orang yang tak dikenal. Tidak ada yang bisa dilakukan dalam semalam, tapi kami berkomitmen untuk menjaga komunitas kami aman dari segala bentuk kekerasan.”

Berdasarkan hasil penilitian oleh PFA, Sterling memang menjadi target pelecehan rasial. Sebanyak 3,000 pesan berbau kekerasan tersebar di Twitter, di mana 50% di antaranya mengarah ke Sterling, Adebayo Akinfenwa, dan Wilfried Zaha.

Sejak saat itu, Sterling meminta sepakbola dan media sosial mendapat pemantauan khusus. Penggawa Timnas Inggris itu berharap oknum-oknum yang melakukan pelecehan rasial di media sosial bisa segera ditindak lebih lanjut.

“Saya tidak tahu seberapa sering harus mengatakan ini, tapi pemantauan terkait sepakbola dan media sosia harus ditingkatkan, tunjukkan kepemimpinan, dan mengambil sikap terkait kekerasan online. Teknologi dibuat untuk membuat perbedaan, tapi saya semakin bertanya-tanya apakah mungkin?” ungkap Sterling.

Selalu update berita terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com