Cerita Dani Alves yang Hampir Gabung Liverpool di Tahun 2006

Vivagoal – Liga Inggris – Mantan juru taktik Liverpool, Rafa Benitez mengungkapkan bahwa The Reds sejatinya pernah memiliki peluang emas untuk memboyong Dani Alves, tapi memutuskan membeli pemain lain 17 tahun lalu.

Dani Alves saat ini dikenal sebagai salah satu pemain yang memiliki gelar paling lengkap di ajang bergengsi. Hampir setiap tim yang Alves bela bisa mengakhiri musim dengan raihan trofi.

Bek asal Brasil itu melalui masa keemasan bersama Barcelona, dimana Ia meraih 23 gelar, termasuk tiga trofi Liga Champions. Alves telah mendapatkan 33 trofi di level klub, bersama Sevilla, Barcleona, Juventus, dan Paris Saint-Germain.

Di level internasional, Alves pun beberapa kali bisa mengantarkan Brasil ke tangga juara, seperti Coppa America (2 kali), Piala Konfederasi (2 kali), dan Olimpiade. Terakhir kali pria 39 tahun itu bermain untuk tim Meksiko, UNAM Pumas sebelum pergi di Januari 2023.

Baca Juga:

• Leicester vs Arsenal: Prediksi, Jadwal dan Link Live Streaming
• Lukaku Takkan Mau Balik ke Chelsea Selama Graham Potter Masih Melatih
• Thierry Henry Sudah Peringatkan Lukaku Jangan Pindah ke Chelsea
• Bos Bayern Ejek Chelsea: Belanja Nyaris Rp 10 Triliun, Tapi di Posisi ke-10

Alves diboyong oleh Barcleona pada tahun 2008 dari Sevilla dengan biaya 35,50 jut euro. Namun, sebelum ke Barcelona, Alves ternyata punya peluang untuk merapat bersama Liverpool, tepatnya di tahun 2006.

Hal tersebut diungkapkan oleh eks manajer Liverpool, Rafa Benitez, tapi keinginannya terhalang oleh terbatasnya dana transfer. Menurut Benitez The Reds ketika itu memutuskan untuk berinvestasi pada Dirk Kuyt yang mereka beli dari Feyenoord 18 juta euro.

“Kami melihat Dani Alves, namun ia adalah seorang bek sayap kanan. Jadi kamu harus membuat keputusan, apakah akan merekrut seorang pemain yang bisa menjadi penyerang, penyerang kedua dan sayap kanan,” ujar Benitez dilansir Goal.

“Atau kamu bisa memilih bek sayap, pemain Brasil, yang bermain di Spanyol untuk bermain sebagai pemain sayap kanan. Itu adalah risiko yang besar. Itu adalah waktu yang sangat sulit, tetapi saya sangat senang.”