Petinggi Arsenal Alami Perasaan Aneh Usai Kalah Lagi Oleh Man City
Vivagoal – Liga Inggris – Petinggi Arsenal, Edu Gaspar mengaku bahwa dirinya memiliki perasaan yang aneh ketika harus mendapati timnya itu untuk kali kedua kembali tumbang oleh Manchester City dalam perebutan gelar Liga Inggris.
Arsenal gagal menghentikan langkah Manchester City dalam perburuan trofi juara Premier League 2023/24 lalu. Gelar tersebut menjadi yang keempat beruntun bagi skuad The Citizen.
Ini menjadi kali kedua Arsenal harus puas hanya menjadi runner-up dibawah City dalam dua musim terakhir. Mereka lagi-lagi menyerah dari Man City di pekan-pekan terakhir Liga Inggris.
The Gunners sejatinya bisa meraih hasil sempurna untuk mengakhiri musim liga. Namun nyatanya usaha mereka tidak cukup untuk menaklukkan ketangguhan dan konsistensi Man City di Liga Inggris.
Pasukan Pep Guardiola seakan tak memberikan kesempatan sedikit pun bagi Arsenal untuk menyalip. Alhasil, kedua tim hanya berjarak dua angka saja usai melalui 38 pekan lamanya.
Baca Juga:
- Update Ranking Kompetisi Klub AFC: Liga Indonesia Peringkat 28, Kalah Dari Singapura dan Filipina
- PSSI Perketat Penjagaan Pemain Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Menpora Angkat Bicara Soal Proses Naturalisasi Jens Raven dan Calvin Verdonk
- Stadion Madya Dipakai Konser Avenged Sevenfold, Begini Kata Timnas Singapura
Edu Gaspar pun tampak tak bisa menutupi perasaan aneh yang Ia alami, karena menilai Arsenal sudah melakukan hal terbaik. Tapi, Ia turut memberikan pujian dan apresiasi bagi kubu London Utara yang terus menunjukan perkembangan berarti.
“Ada beberapa hal yang sayangnya tidak bisa saya ungkapkan apa yang saya rasakan. Ini adalah perasaan yang aneh, sangat aneh! Karena kami mengakhiri musim dengan perasaan bahwa tim telah melakukan segalanya dengan benar,” ujar Edu dilansir Goal.
“Dari perekrutan pemain dan gol-gol hingga perpanjangan kontrak. Mikel melakukan pekerjaan yang hebat dan mencapai target-targetnya. Kami telah melakukan semua yang kami bisa, tetapi itu tidak cukup. Ada rasa frustrasi, tetapi ada juga perasaan positif bahwa prosesnya dilakukan dengan baik. Kerja keras yang luar biasa.”
“Namun, pujian untuk Pep atas pelatihan dan pekerjaan yang telah ia lakukan sejak memulai kariernya. Saya bahkan bercanda dengan anak bahwa aku ingin melihat apakah dia benar-benar hebat dalam rugby. Itu adalah lelucon yang aku buat karena dia telah memenangkan segalanya dalam sepak bola.”