Peran Penting Sang Ayah Dalam Karier Erling Haaland

Vivagoal – Liga Inggris – Erling Haaland terus membuktikan bahwa dirinya kini adalah salah satu penyerang papan atas di Manchester City. Kegemilangan Haaland ini rupanya tak lepas dari didikan sang ayah, Alf-Inge Haaland, yang juga pernah mentas di Liga Inggris.

Erling Haaland yang berkebangsaan Norwegia lahir di Leeds, Inggris pada 21 Juli 2000 silam. Sedari kecil, Ia tak asing dengan sepakbola, mengingat sang ayah, Alf-Inge Haaland merupakan mantan pesepakbola profesional yang pernah memperkuat Leeds United dan Manchester City.

Haaland kecil lantas masuk ke akademi Bryne FC pada 2015, tak lama kemudian ia merantau ke Swedia karena direkrut Molde. Setelah 50 penampilan dengan torehan 20 gol dan lima assist, Haaland dibeli RB Salzburg. Dikontrak selama 6 tahun, Haaland cuma bertahan semusim dengan memutuskan pindah ke Borussia Dortmund.

Sepakbola Jerman kemudian semakin menempa bakat seorang Haaland. Kariernya terus menanjak, dengan performanya juga mulai terasah dibuktikan dengan 86 gol dan 23 assist hanya dari 89 penampilan di semua kompetisi.

Penampilan ciamik ini kemudian membuat Manchester City terpikat. Ia pun kemudian diboyong ke Etihad setelah dua musim bermain untuk Die Borussen.

Baca Juga:

• Kenapa Kalvin Phillips Jarang Dimainkan, Guardiola?
• Guardiola Pastikan Haaland Absen Lawan Sevilla
• Di Man City, Tak Ada Haaland, Kevin De Bruyne Pun Jadi
• Leicester vs City: Guardiola Belum Pastikan Haaland Bisa Main

Diandalkan sebagai penyerang tengah, Haaland di musim debutnya bersama The Citizens tampil begitu tajam dengan torehan 22 gol dan tiga assist hanya dalam 16 pertandingan. Tak main-main, Haaland bahkan jadi pemain pertama yang bisa membukukan tiga hattrick secara beruntun di pentas Liga Inggris.

Bek sayap Manchester City, Kyle Walker menyebut bisa menjadi salah satu pemain paling menonjol di sepakbola Eopa saat ini, itu karena dedikasi dan perjuangan keras Haaland. Walker juga percaya, didikan sang ayah demi menjadikannya pesepakbola top turut berkontribusi dalam perkembangan karier pemain berusia 22 tahun itu.

“Sudah jelas, dia datang dan membuat Premier League bergairah. Itu berkat dia dan orang-orang di sekitarnya,” ujar Walker dikutip Daily Mail.

“Dedikasinya terhadap permainan berperan penting. Dia baru 22 tahun, kita perlu mengingat itu. Kalau soal diet, apakah itu jadi kunci suksesnya? Mungkin bagian kecil saja. Saya rasa lebih ke dedikasinya terhadap permainan ini.

“Ayahnya mungkin juga memiliki pengaruh dalam segala hal yang ia lakukan di dalam dan luar lapangan. Ayahnya melihatnya dan bilang, ‘Saya dulu salahnya di sini’, atau ‘ini yang betul-betul membantu saya dalam pertandingan’. Selama dia tampil bagus, dan dia terus melakukannya sepanjang musim serta rutin mencetak gol, saya tak ambil pusing soal apa yang ia makan.” (IRM)

Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com