Vincent Kompany: Benteng Pertama dalam Revolusi Manchester City

Vincent Kompany: Benteng Pertama dalam Revolusi Manchester City

Heri Susanto - April 10, 2020
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Transisi yang Hampir Tak Mulus

Kompany datang ke City di bawah asuhan Mark Hughes. Seperti kebanyakan pelatih Inggris yang miskin eksplorasi taktik dan cara mendalami karakter pemain, Hughes pun nampak tak tahu cara memaksimalkan potensi pemain. Kompany kembali dimainkan di posisi gelandang tengah.

Gol perdananya lahir pada bulan September 2008 kala City kalah dari Wigan Athletic. Ia pun mulai rutin dimainkan tak lama berselang. Musim perdananya di City, ia hanya mampu membawa klub menembus posisi 10. Namun Kompany sudah tampil reguler dengan mengemas 46 laga di berbagai kompetisi,

Merosotnya kinerja Hughes bersama City di musim berikutnya berbuah surat pemecatan untuk mantan pemain Man United itu. 19 Desember 2009, Roberto Mancini menjabat sebagai manajer City. Di bawah asuhan Mancini, Kompany mulai menemukan sentuhan terbaiknya. Mancini yang sadar potensi besar Kompany menarik sang pemain menjadi bek tengah guna mengisi poros pertahanan klub.

Tak disangka, perubahan skema tersebut membuat City menjadi tim yang tangguh. Jika di musim sebelumnya mereka menyelesaikan liga di posisi kesepuluh, maka di bawah asuhan Don Mancio, the Sky Blues merangsek ke posisi kelima. Mereka hanya berselisih tiga angka dari tim peringkat empat, Tottenham Hotspur.


Baca Juga:


Selain faktor Mancini, skuat City di tahun 2009/10 seakan menjadi prototip kesuksesan tim. Di awal musim mereka mendatangkan pemain-pemain bintang dari klub lain macam Gareth Barry (Aston Villa), Carlos Tevez (Man United), Emanuel Adebayor (Arsenal) hingga Patrick Vieira (Inter Milan).

Asa menuju kesuksesan mulai dicanangkan City. Pemain bintang lain yang tengah bersinar juga didatangkan. Pada bursa transfer musim panas 2010, City mendatangkan David Silva (Valencia), Yaya Toure (Barcelona), hingga Alexander Kolarov (Lazio).

Di musim keduanya bersama City, Kompany sukses tampil di 50 laga dan mengklaim diri sebagai bek terbaik di Premier League. Raihan tersebut disempurnakan dengan keluarnya City sebagai juara Piala FA 2010 dan mereka sukses menembus Liga Champions pasca finish di posisi ketiga pada tabel klasemen akhir.