Vivagoal – Liga Inggris – Klub Liga Premier menghadapi kerugian sebesar kurang lebih Rp 20 Triliun dari pendapatan mereka pada musim 2019-20 karena pandemi coronavirus. Hal tersebut langsung disampaikan oleh perusahaan jasa keuangan, Deloitte.
20 klub papan atas Inggris memiliki pendapatan gabungan lebih dari Rp 100 Triliun untuk pertama kalinya pada musim 2018-19. Akan tetapi, pada musim ini keadaan berubah 180 derajat.
Karena pandemi ini, dengan terpaksa operator Liga Inggris menunda pertandingan sejak Maret. Alhasil, 92 pertandingan tersisa akan diadakan secara tertutup.
Salah satu juru bicara EFL mengungkapkan bahwa pihak operator telah membicarakan terkait peraturan keuangan dan kelanjutan liga akan berjalan.
“EFL telah berkonsultasi dengan para klub dalam beberapa waktu terakhir ini. Hal yang dibahas mengenai kemungkinan perubahan peraturan keuangan dan keberlanjutan dengan tujuan meningkatkan posisi saat ini. Apalagi klub kasta ketiga Liga Inggris juga memprihatinkan,” ujar salah seorang juru bicara EFL dikutip dari BBC Sport.
Baca Juga:
- Bintang MU Ini Bantu Yayasan Sosial Kumpulkan 3 Juta Makanan Tuk Orang Tak Mampu
- Partai Final FA Akan Ganti Nama?
- Klub Raksasa Liga Inggris Izinkan Stadionnya Terus Dipakai Tuk Perangi Corona
- Kalahkan City Akan Jadi Awal Kebangkitan Arsenal
“Diskusi-diskusi ini, yang dimulai sebelum mewabahnya Covid-19 dan telah berlanjut sepanjang krisis, telah memasukkan ulasan tentang kontrol biaya divisi saat ini dan potensi pengenalan langkah-langkah baru seperti potongan gaji sesuai dengan batas ukuran suatu tim. Diskusi dengan klub tetap akan berlanjut,” jelasnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com