Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Kapten Yang Paling Disegani di Sepak bola Indonesia

5 Fakta Kapten Yang Paling Disegani di Sepak bola Indonesia

VivagoalFakta Pemain – Kapten tim sepak bola merupakan perpanjangan lidah dari pelatih di lapangan. Dia haruslah sosok pemain yang cepat mengerti instruksi sang pelatih dan bisa menyampaikan dengan bahasa yang sederhana kepada rekannya di lapangan.

Selain itu, seorang kapten harus memiliki jiwa pemimpin dan disegani oleh rekan maupun lawan. Secara kemampuan dia juga mesti di atas rata-rata. Terpenting, ucapannya dituruti oleh pemain-pemain lain.

[irp]

Seorang kapten juga harus bisa mengendalikan emosi. Artinya, dia lebih santun dalam bersikap kepada wasit saat mempertanyakan keputusan yang dianggap kontroversial.

Di Liga Indonesia, cukup banyak sosok kapten yang disegani. Setidaknya 5 fakta Kapten yang paling disegani di persepakbolaan Tanah Air. Berikut pembahasan faktanya.

1. Robby Darwis

Sosok Robby sangat menjadi panutan dan Idola di kubu Persib Bandung dan para pecinta persib bandung diseluruh dunia. Sosoknya yang mempunyai postur tubuh tinggi besar membuat Robby Darwis dijuluki si ‘Bima’ salah satu tokoh pewayangan yang bertubuh besar. Robby tidak hanya dicintai para pendukung Persib saja, bahkan Kang Robby juga sangat dicintai dan disegani di Timnas Indonesia yang bisa dikata salah satu Libero terbaik yang pernah dimiliki Timnas Indonesia bahkan sampai sekarang.

[irp]

Ban kapten timnas Indonesia selama lima tahun tersemat di lengannya, menjadi bukti kemampuan seorang Robby Darwis diakui di level yang lebih tinggi. Robby pernah memperkuat timnas Indonesia sebanyak 53 kali dan mencetak 6 Gol. Selain sukses mempersembahkan emas SEA Games pada 1987-1991, Robby juga berhasil menjuarai Piala Sultan Hassanal Bolkiah pada 1986 sebelum gantung sepatu pada 1997 setelah mengabdi selama 10 tahun (1987-1997).

Gelar Pemain Terbaik Indonesia diraih pada 1987 dan Robby Darwis pun kembali dianugerahi sebagai pemain Legendaris Indonesia pada Final Copa Indonesia 2007.

2. Boaz Solossa

Nama Boaz Solossa tentu langsung mengingatkan anda pada klub Persipura Jayapura. Ya, Boaz adalah Persipura dan Persipura adalah Boaz. Dia sudah memperkuat Mutiara Hitam sejak 2004.

Selama berkarir sebagai pesepakbola, satu-satunya klub di luar Persipura yang pernah disinggahi hanyalah Carsae FC (Timor Leste). Tapi, Boaz hanya sebentar bermain di sana sebelum kembali ke Persipura.

[irp]

Striker berumur 31 tahun ini memang kapten sejati Persipura. Boaz sukses meneruskan jejak seniornya, Eduard Ivakdalam. Selain dibekali kemampuan istimewa dalam mencetak gol, Boaz juga memiliki karisma di dalam maupun diluar lapangan dan selalu bersikap tenang. Itulah yang membuatnya disegani oleh rekan-rekannya baik di Persipura, maupun di level Timnas.

3. Iswadi Idris

MESKI pendek, tapi serba bisa dan produktif. Lebih 100 gol sudah dicetak Iswadi, pemain berbakat kelahiran Banda Aceh, 18 Maret 1948 silam.

Membicarakan kebesaran sejarah sepakbola Indonesia, tak bisa melupakan tokoh kebesaran, Iswadi Idris yang terkenal di era akhir 1960-an sampai akhir 1970-an. Bersama Iswadi, Indonesia saat itu menjadi kiblat sepakbola Asia.

[irp]

Karena kehebatannya, Iswadi dimasa jayanya menjadi pemain yang ditakuti seantero Asia. Bakat yang dimiliki Iswadi memang istimewa. Dia tak hanya punya kecepatan lari, tapi juga teknik sepakbola yang baik. Selain itu, visi permainan Iswadi juga luas, ditopang kemampuannya memimpin rekan-rekannya. Wajar jika Iswadi dipercaya memakai ban kapten timnas sejak awal 1970-an sampai 1980.

4. Ronald Hermanus Pattinasarany alias Ronny Pattinasarany

Era 1970-an hingga 1980-an, saat sepak bola Indonesia menjadi salah satu raksasa di Asia, Ronny Pattinasarany menjadi salah satu aktor yang ikut melambungkan nama tim merah putih. Pria berdarah Ambon yang lahir di Makassar itu dikenal sebagai sosok pemain papan atas Indonesia dan salah satu kapten Timnas dan PSM Makassar yang sangat disegani baik lawan maupun kawan, baik untuk level klub, nasional maupun internasional.

Sebagai pemain tengah, kemampuan Ronny dalam mengatur serangan sempat membuat legenda timnas Belanda, Johan Cruyff terkagum-kagum. Keduanya saling berhadapan ketika PSSI Utama bertemu Washington Diplomats yang diperkuat Cruyff. Usai pertandingan Cruyff sempat mencari Ronny saking kagum dengan sang pemain.

[irp]

Gelandang serang berdarah Ambon ini sukses membawa Indonesia meraih medali perak SEA Games tahun 1979 dan 1981. Tak hanya sukses sebagai kapten di Timnas Indonesia dan klubnya, penghargaan Individual pun banyak yang pernah diperoleh Ronny Pattinasarany seperti Pemain All Star Asia tahun 1982, Olahragawan Terbaik Nasional tahun 1976 dan 1981, Pemain Terbaik Galatama tahun 1979 dan 1980, dan meraih Medali Perak SEA Games 1979 dan 1981.

5. Eduard Ivakdalam

Bila bicara soal legenda klub Persipura, sosok Eduard Ivakdalam, sama sekali tak bisa dilupakan. Edu, begitu pria kelahiran Merauke, 19 Desember 1974 ini biasa disapa, melewatkan 16 tahun dengan berkiprah bersama Persipura. Ia bergabung mulai 1994 hingga terakhir berkostum Merah Hitam pada 2010.

Edu tidak hanya jadi pemain tangguh dengan kemampuan bertahan maupun menyerang sama baiknya. Tidak hanya sekadar playmaker dengan visi bermain apik, Edu juga merupakan gelandang yang punya hobi “memberi makan” striker dengan umpan matang. Edu tercatat memiliki tendangan kaki kiri yang kuat, dan seorang algojo tendangan bebas maupun penalti yang akurat.

Semua kualifikasi itu membuat Eduard mengenakan ban kapten Mutiara Hitam selama delapan dari 16 tahun masa pengabdiannya di Persipura. Ia biasa dipanggil Paitua alias Bapak Tua oleh rekan setim, terutama mereka yang lebih muda darinya. Edu memiliki sifat pemimpin dan bak ayah maupun kakak dalam tim, baik di level klub maupun di level Timnas merah putih.

[irp]

Dengan sifat kebapakan serta ngemong dan kerap dianggap sosok sempurna sebagai pesepak bola dengan skill mumpuni di lapangan dibarengi kematangan mental yang dimilikinya membuat Edu banyak jadi panutan.

Boaz Solossa, yang dianggap memiliki sifat temperamental di awal karir bersama Persipura, ikut terkena sentuhan magis Edu. Boaz tak lagi meledak-ledak dan bertambah kalem.

Selalu update berita bola terkini dan 5 fakta seputar pemain sepakbola hanya di vivagoal.com

Exit mobile version