Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Mengherankan Ezra Tak Boleh Bela Timnas Selamanya

5 Fakta Mengherankan Ezra Tak Boleh Bela Timnas Selamanya

Vivagoal5 Fakta – Kabar terkini menghebohkan fans persepakbolaan Indonesia, karena jelang matchday 1 di kualifikasi Piala Asia U-23. Timnas Indonesia dipastikan tidak akan diperkuat striker naturalisasi andalan yakni Ezra Walian.

Kepastian Ezra Walian gagal ikut serta ialah saat FIFA resmi memberikan jawaban atas permintaan AFC tentang status Ezra.

Alhasil sangat mengejutkan, Ezra dilarang tampil bersama Timnas Indonesia. Hal tersebut dikarenakan dokumen yang diberikan PSSI meliputi dokumen sumpah, decree, pernyataan Ezra Walian, paspor Belanda, dan paspor Indonesia.

Akhirnya FIFA mempelajari dokumen dari Ezra Walian tersebut. Dengan memberi keputusan akhir, Ezra Walian dinyatakan tidak boleh bermain di Timnas Indonesia.

[irp]

Alasannya, ia pernah bermain pada kompetisi resmi di Liga Belanda sebelum dirinya melakukan proses naturalisasi. Adapun alasan lainnya karena Ezra Walian juga pernah membela Timnas Belanda U-17.

Dengan pernyataan tersebut, membuat Ezra Walian otomatis tidak akan bermain untuk tim Garuda lagi. Baik di tingkat U-23 ataupun tingkat senior. Penyataan resmi FIFA tersebut telah tertuang pada surat  tanggal 21 Maret 2019.

Surat itu telah ditandatangani oleh Football Regulatory Directory Omar Ongaro dan Erika Montemor selaku bagian Player Status. Surat tersebut resmi diterima oleh Ratu Tisha, sekjen PSSI.

Inilah 5 Fakta Mengherankan Ezra Tak Boleh Bela Timnas Selamanya.

1. Vietnam Dikabarkan Berperan Penting Dibalik Keputusan Ini

Saat ini, Ezra Walian sudah bersama skuad timnas U-23 Indonesia di Hanoi, Vietnam. Namun, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) belum bersedia menerima pendaftaran Ezra Walian. Ezra terkendala membela timnas U-23 karena dia pernah memperkuat timnas U-23 Belanda di Kualifikasi UEFA U-17 pada 2013.

Oleh karena itu, AFC kini sedang menunggu informasi dari FIFA apakah membolehkan Ezra bermain untuk Indonesia.

Wide Ananda Putra sebagai manajer Ezra, Kamis (21/3/2019), menuding Vietnam berperan penting di balik keputusan AFC tersebut. “Ini akal-akalan Vietnam untuk ganggu konsentrasi timnas.

Di Piala AFF U-22 kemarin, Marinus Wanewar juga disebut curi umur,” tutur Wide.

Pada Piala AFF U-22 2019, media Vietnam, 24h.com.vn, menulis bahwa Marinus diduga melakukan pencurian umur. Tudingan itu muncul setelah Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam pada pertandingan semifinal.

[irp]

Sementara soal Ezra Walian, Wide sangat menyayangkan keputusan AFC. Dia menilai status Ezra bersama timnas Indonesia tidak perlu diperdebatkan lagi.

“Keputusan tidak masuk akal. Ezra pernah bermain di FIFA Match Day waktu lawan Myanmar (21 Maret 2017). Pertandingan tersebut tercatat laga resmi FIFA sehingga semua pemain dapat caps senior,” kata Wide.

Wide juga menyebutkan alasan lain menilai keputusan AFC tidak beralasan. Dia menyebut bahwa Ezra pernah membela timnas Indonesia di SEA Games 2018. Wide menjelaskan bahwa pertandingan cabang sepak bola SEA Games diakui oleh AFC.

“Saat itu, dia tidak ada masalah main di SEA Games. Terus sekarang kenapa tidak bisa bela timnas?” ujarnya.

Untuk sementara, timnas U-23 Indonesia hanya mendaftarkan 22 pemain. AFC memberikan tenggat bagi Indonesia untuk mendaftarkan 23 pemain, enam jam sebelum kick-off melawan Thailand pada Jumat (22/3/2019) sore.

Tentu sambil menunggu persetujuan boleh tidaknya memasukkan Ezra. Pada laga perdana, timnas U-23 Indonesia akan melawan Thailand di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam.

2. Football Regulatory Director FIFA telah Tanda Tangan Keputusan Tersebut

Ezra Walian dipastikan tidak boleh lagi membela Timnas Indonesia untuk selama-lamanya. Hal ini menyusul surat resmi yang dikeluarkan oleh FIFA. Ya, Ezra Walian sebelumnya diterpa masalah terkait status kewarganegaraannya. Pemain jebolan Ajax Amsterdam itu dahulu pernah membela Belanda U-17, sehingga kini mengganjal statusnya untuk membela Timnas Indonesia U-23 di ajang kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Ezra Walian sendiri memang merupakan pemain Indonesia yang berasal dari program naturalisasi. Sosok Ezra Walian sebelumnya diketahui berpaspor Belanda.

FIFA lantas sudah mengambil kebijakan terkait status Ezra Walian. Keputusan yang ada, FIFA telah melarang Ezra Walian membela Timnas Indonesia untuk selama-lamanya.

Keputusan ini tertuang pada surat FIFA tertanggal 21 Maret 2019, yang ditandatangani oleh Football Regulatory Director FIFA, Omar Ongaro, dan Head of Players Status, Erika Montemor Ferreira. Surat itu juga telah dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.

[irp]

“Ezra Walian tidak berhak untuk meminta berpindah Asosiasi merujuk kepada fakta bahwa dia pindah kewarganegaraan Indonesia setelah bermain dalam laga internasional di kompetisi resmi pertamanya sebagai salah satu perwakilan dari tim Belanda,” bunyi pernyataan di surat tersebut.

Melihat keputusan FIFA tadi, Ezra Walian pun juga dipastikan tidak bisa memperkuat Timnas Indonesia U-23 di ajang sepak bola kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Padahal, nama Ezra Walian sudah didaftarkan ke dalam skuat Timnas Indonesia U-23 racikan Indra Sjafri.

Sosok Ezra Walian sendiri sebelumnya sudah pernah melakoni laga internasional bersama Timnas Indonesia. Ia pernah tampil berlaga ketika menghadapi Myanmar (21 Maret 2017), serta SEA Games 2017 Malaysia.

3. PSSI Hormati Keputusan FIFA

PSSI menghormati putusan FIFA terkait status Ezra Walian yang tak diperbolehkan membela Timnas U-23 Indonesia pada pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 2020.  Pada pasal 5 ayat 2 Statuta FIFA, seorang pemain yang pernah membela sebuah negara pada kompetisi resmi, tidak berhak untuk membela asosiasi lain pada pertandingan internasional.

Dalam Statuta FIFA tentang status pemain yang berganti asosiasi, disebutkan bahwa pemain hanya boleh sekali berganti kewarganegaraan sehingga dia diperkenankan membela negara lain dalam pertandingan internasional. Itu pun ada syarat yang harus dipenuhi.

Pemain tersebut tidak pernah bermain di pertandingan resmi Level A bersama asosiasi sebelumnya, termasuk hanya sebagai pengganti. Apabila dia pernah bermain untuk negara lain, dia tidak berhak bermain lagi untuk asosiasi barunya.

[irp]

Dalam kasus Ezra di Kualifikasi Piala Asia U-23, AFC mengetahui bahwa Ezra adalah pemain naturalisasi. Untuk itu, AFC meminta dokumen pendukung berupa sumpah kewarganegaraan, dekret presiden, atau surat ketetapan lain.

PSSI sudah mengirim dokumen tersebut tepat waktu. Setelah itu, AFC meminta agar PSSI mengirimkan surat dari Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) yang mengklarifikasi bahwa Ezra belum pernah bermain di Timnas Belanda.

KNVB merespons yang di dalamnya ternyata mencantumkan bahwa Ezra pernah bermain di Timnas U-17 Belanda pada ajang Piala Eropa tahun 2013 lalu. Ezra Walian tercatat pernah membela Timnas U-17 Belanda pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa U-17 2014.

Berdasarkan data situs web Transfermarkt, pemain kelahiran 22 Oktober 1997 itu telah bermain dua kali.

[irp]

“Berdasarkan data dari dokumen yang kami terima, Ezra Walian tidak berhak meminta berpindah asosiasi karena dia pindah kewarganegaraan Indonesia setelah bermain dalam laga internasional di kompetisi resmi sebagai perwakilan Belanda,” demikian surat FIFA ke PSSI.

Surat FIFA tertanggal 21 Maret 2019 yang ditandatangani oleh Football Regulatory Director FIFA, Omar Ongaro, dan Head of Players’ Status, Erika Montemor Ferreira itu, dikirim kepada Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.

“PSSI menghormati putusan FIFA soal status Ezra Walian,” ucap Direktur Hubungan Media PSSI, Gatot Widakdo.  Dengan demikian, Ezra Walian akan absen membela Timnas U-23 Indonesia pada kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Laga pertama adalah Indonesia vs Thailand pada Jumat (22/3/2019) sore.

4. Alasan Ezra Tidak Boleh Dimainkan

Dalam kasus Ezra di Kualifikasi Piala Asia U-23, AFC mengetahui bahwa Ezra adalah pemain naturalisasi. Untuk itu, AFC meminta dokumen pendukung berupa sumpah kewarganegaraan, dekret presiden, atau surat ketetapan lain. PSSI sudah mengirim dokumen tersebut tepat waktu. Setelah itu, AFC meminta PSSI agar mengirimkan surat dari KNVB yang mengklarifikasi bahwa Ezra belum pernah bermain di timnas Belanda.

KNVB merespons yang di dalamnya ternyata mencantumkan bahwa Ezra pernah bermain di timnas U-17 Belanda pada ajang Piala Eropa tahun 2013 lalu.

Ezra Walian tercatat pernah membela timnas U-17 Belanda pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa U-17 2014. Berdasarkan data situs web Transfermarkt, pemain kelahiran 22 Oktober 1997 itu telah bermain dua kali.

Pada pertandingan versus San Marino, 19 Oktober 2013, Ezra tampil selama 40 menit. Dia mencetak 5 gol saat Belanda menang 12-0. Tiga hari berselang, Ezra dimainkan pada pertandingan versus Georgia.

[irp]

Dia bermain 54 menit, tapi tak mencetak gol. Atas dasar tersebut diketahui bahwa Ezra sebelumnya pernah bermain di timnas pada kompetisi resmi sebelum ia mengajukan naturalisasi.

PSSI pun telah mengirimkan dokumen yang dibutuhkan oleh FIFA (sumpah, decree, pernyataan dari Ezra, paspor Belanda, paspor Indonesia, baik versi Inggris maupun bahasa Indonesia).

Setelah di-review, FIFA tetap pada peraturannya bahwa Ezra tidak dapat berpindah asosiasi karena pernah bermain di kompetisi resmi sebelum naturalisasi. Jika pada SEA Games Ezra bisa bermain untuk Indonesia, itu karena SEA Games tidak berada langsung di bawah yuridiksi AFC dan FIFA sehingga regulasi yang digunakan bukan regulasi FIFA dan AFC.

“Kami akan memberi keterangan resmi soal status Ezra pada Jumat (22/3/2019) ini,” kata Direktur Hubungan Media Gatot Widakdo kepada Kompas.com, Kamis tengah malam.

5. Perjalanan Karir Ezra Walian

Ezra Walian sudah memiliki 3 koleksi gelar tim yakni berhasil menjadi juara di Dutch U17 Champion bersama Ajax Amsterdam U17, lalu bersama Ajax Amsterdam U19, Ezra mampu raih gelar Dutch U19 Champion berturut-turut dari tahun 2014, 2015, dan 2016.

Selama kariernya, Ezra telah membela 3 tim yakni Ajax Amsterdam U18, U19, lalu Almere City serta RKC Waalwijk. Dengan total pertandingan yang Ezra jalani 120 pertandingan.

Ezra Walian sudah mampu mencetak 33 gol dan 11 assist selama perjalanan karir profesional sepak bolanya.

[irp]

Musim ini bersama RKC Waalwijk, Ezra sudah mencatatkan 23 kali bermain dengan catatan 4 gol. Total menit bermain Ezra di RKC Waawijk ialah 1265 menit atau kalau dirata-rata bermain 55 menit pada satu pertandingan.

Debut Ezra Walian bersama Timnas ialah pada 21 Maret 2017 di bawah pelatih Luis Milla diumur 19 tahun 4 bulan. Hingga kini Ezra Walian sudah catatkan 5 caps untuk Timnas Indonesia dengan catatan 1 gol dibuat Ezra untuk garuda d ajang resmi.

Sangat disayangkan, menjelang laga lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala AFC, skuad Garuda harus menerima kenyataan bahwa ujung tombak Ezra Walian tidak bisa membela timnas.

Walaupun demikian semoga Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan masih bisa menunjukkan prestasi tertinggi di kualifikasi Piala AFC. Forza Garuda!

Exit mobile version