5 Fakta Pemain Medioker Premier League yang Miliki Nilai Pasar Tertinggi

5 Fakta Pemain Medioker Premier League yang Miliki Nilai Pasar Tertinggi

Fachrizal Wicaksono - May 9, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

1. Richarlison

Everton menjadi tim yang cukup serius mempersiapkan skuatnya di musim 2018-2019, salah satu pemain yang sukses mereka rekrut adalah Richarlison yang berposisi sebagai penyerang. Ia didatangkan dari Watford dengan nilai transfer yang diperkirakan mencapai 35 juta pound. Pemain berusia 21 tahun itu memang tidak mengecewakan, Richarlison sudah mengoleksi 13 gol di seluruh ajang.

 

[irp]

Richarlison de Andrade menjadi pemain yang tengah diperbincangkan dipanggung dunia. Ia didatangkan oleh Everton dari Watford dengan harga yang tak murah, yakni 45 juta euro atau Rp778,9 miliar.

Namun, harga mahal tersebut terlupakan begitu saja setelah striker 21 tahun menjadi predator buas di Liga Primer Inggris musim 2018/2019.

Richarlison kini tengah menikmati karier yang menanjak dalam sepak bola. Meski begitu, siapa sangka ia memiliki masa lalu kelam sebelum kini menjadi bintang baru.

Richarlison berasal dari keluarga yang tidak mampu. Demi meraih mimpi sebagai pesepak bola profesional, ia rela menumpang di rumah pamannya karena paling dekat dengan lokasi latihan.

Selain itu, kegiatan menumpang dilakukan pemain 21 tahun itu karena tak memiliki uang ongkos untuk pulang ke rumah.

“Saya tidak punya uang untuk ongkos bus,” kata Richarlison kepada AS.

[irp]

Richarlison harus berusaha keras untuk bisa mendapatkan klub. Ia bukanlah pemain seperti Vinicus Junior yang sudah dibeli klub sebesar Real Madrid ketika usianya masih 16 tahun.

Richarlison banyak mengalami penolakan, hingga ia akhirnya diterima oleh klub America, MG Belo Horizonte. Itu pun dia hampir jalan sejauh 600 km andai saat melakoni seleksi ditolak karena tak punya uang untuk biaya pulang.

“Jari tangan saya tidak cukup menghitung penolakan yang pernah saya terima,” kata Richarlison.

“Saya bertahan dan menggunakan sisa uang saya untuk menjalani trial sekali lagi di klub America yang berada di MG Belo Horizonte. Itu adalah uang terakhir saya, dan tidak punya ongkos pulang lagi. Padahal jarak ke rumah di Espíritu Santo, 600 km,” imbuhnya.

Kisah terjal membuar Richarlison memiliki wejangan untuk siapa pun yang ingin menggapai cita-citanya. Ia berpesan kepada siapa pun untuk tekun, sabar, dan tekun untuk mewujudkan impian.