5 Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui Publik Tentang Emirates Stadium

Fachrizal Wicaksono - March 19, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

5. Emirates Stadium Warisan Abadi Arsene Wenger

Arsene Wenger mendapatkan tiga piala Liga Primer Inggris dan enam Piala FA dalam periode 20 tahun menjadi pelatih Arsenal. Namun warisan terbesarnya bagi para penggemar The Gunners adalah sebuah stadion mewah: stadion Emirates.

Stadion berkapasitas 60 ribu itu memang dirancang pada era kepemimpinan Wenger. Sang pelatih juga punya peran penting memastikan rencana Arsenal mendirikan stadion baru terlaksana.

“Saya mendorong para direktur,” kata Wenger pada 2006 silam, seperti dinukil dari buku Winning Together: The Story of the Arsenal Brand. “Saya kira stadion itu adalah hasil dorongan dari saya dan juga keberanian para direktur, karena saya tidak tahu berapa banyak direktur klub sepak bola di dunia ini yang seberani mereka menghadapi tantangan seperti itu.”

[irp]

Salah satu alasan Wenger menginginkan stadion itu adalah kesadaran bahwa Arsenal memang takkan bisa bersaing dengan Manchester United jika tanpa dorongan finansial.

Menurut Alex Flynn, konsultan sepak bola yang juga penulis buku tentang Wenger, manajer asal Perancis itu pernah berbicara dengannya di akhir periode 1990-an. Kala itu, keuntungan komersial Manchester United telah unggul jauh dari kesebelasan-kesebelasan Inggris lainnya, sementara Arsenal berada di posisi keenam. Hal ini yang kemudian membuat Wenger resah.

“Wenger mengatakan pada saya bahwa ia akan membuat Arsenal menjadi klub terbesar di dunia,” kata Flynn. “Saya menjawab: ‘Tak bisa. Manchester United punya infrastruktur yang lebih baik dari Arsenal, dan juga punya basis penggemar yang lebih besar juga.”

‘Brand United sudah lebih ada selama bertahun-tahun, dan tentu saja lebih kuat ketimbang Arsenal’. Wenger kemudian menyetujui pendapat saya,” kata Flynn.

Hal ini yang membuat Wenger bisa diyakinkan mantan direktur klub, Daniel Fiszman dan Peter Hill-Wood, bahwa Arsenal memang membutuhkan stadion baru. Ketiganya pun membentuk ‘sekutu’ dan coba meyakinkan para pengambil keputusan lainnya untuk mengesahkan rencana pembangunan stadion baru.