Allegri

Allegri: Sepakbola Itu Taktik? Omong Kosong!

Fachrizal Wicaksono - December 20, 2019
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal Serie A – Massimiliano Allegri dikenal sebagai peramu taktik jitu saat masih melatih di Italia. Namun ia mengatakan jika sepak bola adalah seni, bukan melulu tentang taktik.

Allegri dikenal sebagai pelatih top setelah membawa AC Milan meraih gelar Scudetto. Namanya kian melambung usai membawa Juventus mendominasi Serie A dan juga membawa mereka begitu dekat dengan gelar juara Liga Champions.

Allegri disebut peramu taktik yang begitu mengagumkan. Ia begitu sering merubah taktik permainan tim saat laga berjalan. Mulai dari 3-5-2, 4-3-1-2, hingga terakhir 4-2-3-1 kerap ia instruksikan kepada anak asuhnya bergantung pada situasi pertandingan di atas lapangan.

Namun nyatanya Allegri menampik jika sepak bola melulu tentang taktik. Menurutnya sepak bola adalah seni dan para pemain merupakan seniman yang sudah tahu apa yang harus mereka lakukan.

Baca Juga: Berbincang dengan Staf Napoli, Allegri Khianati Juventus?

“Saat bola berada di Ronaldo, [Paulo] Dybala, Ronaldinho, [Clarence] Seedord atau [Andrea] Pirlo, saya harus menaruh pemain lain di dalam satu posisi untuk memberikan bola kepada mereka,” ujar Allegri kepada ESPN.

“Begitu mereka mendapatkan bola, mereka sudah bisa menentukan apa yang harus dilakukan dengan itu, keputusan apa yang terbaik,” lanjutnya.

“Di Italia, taktik, skema, mereka semua adalah omong kosong. Sepak bola adalah seni dan senimannya adalah para pemain kelas dunia. Anda tak perlu mengajari mereka apapun, hanya perlu mengaguminya saja,” tambahnya.

Lebih lanjut Allegri juga mengkritisi penerapan teknologi pendukung dalam sepak bola. Menurutnya dengan bantuan teknologi tersebut, kemampuan seorang pelatih tidak akan bisa terasah dengan baik.

“Seorang pelatih harus selalu berada di sisi lapangan. Dia harus bernafaskan permainan, harus memahami kapan waktunya melakukan pergantian pemain, atau menarik pemain terbaik karena tim butuh pemain untuk taktik yang berbeda,” sambungnya.

“Persepsinya bisa berbeda dari sisi lapangan. Mereka membuat sepak bola seperti sains eksakta. Dalam kasus itu, pelatih bisa saja pergi ke bioskop. Bila anda membuat semua menjadi mesin, anda tak perlu lagi berpikir soal pemain,” tutupnya.

Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com