Analisa Vigo: Konflik Israel-Palestina yang Hadir di Derbi Celtic vs Rangers
Pendukung Celtic yang mayoritas Katolik memiliki pandangan menarik tentang kebebasan. Mereka merasa kebabasan itu adalah hak semua orang, dan oleh karena itu mereka sangat mendukung kemerdekaan Palestina. Sedangkan, pendukung Rangers lebih condong memberikan dukungannya kepada Israel.
Namun, menurut New Arab, identitas itu tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, kelompok suporter Celtic yang kencang menyuarakan pendapatnya mengenai dukungannya untuk Palestina adalah Green Brigade. Sedangkan, Rangers dengan Union Bears terang-terangan dukung Israel.
PHOTO | Green Brigade, Celtic pic.twitter.com/eycvEiKm2j
— Antifa_Ultras (@ultras_antifaa) October 14, 2023
Hal tersebut terlihat pada Scottish Premier League musim 2022/23. Pertemuan pertama antara Celtic dan Rangers yang dilaksanakan di Ibrox Stadium, 3 September 2022, memang dimenangi The Bhoys dengan skor tipis 1-0 lewat gol semata wayang Kyogo Furuhashi di menit ke-45+2.
Selain tensi yang tinggi di lapangan, stand antarkedua belah suporter juga tidak kalah panasnya. Banyak fans Rangers yang mengibarkan bendera Israel, sedangkan sektor tanda yang diisi pendukung Celtic mengibarkan bendera Palestina.
Baca Juga:
- 5 Fakta Pemain Basque Terbaik
- 5 Fakta Bintang Sepakbola yang Pernah Main di Galatasaray
- 5 Fakta Ange Postecoglou, Juru Taktik yang Siap Merubah Wajah Tottenham
- 5 fakta tim Liga 2 yang Layak Promosi ke Liga 1
Tentunya, hal tersebut tidak lepas dari ideologi mereka yang berbeda. Celtic menjadi klub yang sangat mendukung kehadiran imigran dan kebebasan berpendapat, mirip seperti tim paling terkenal di kasta kedua Jerman, FC St. Pauli.
Namun, Celtic jauh lebih ‘nyaring’ daripada Rangers dalam urusan dukungannya terhadap konflik Israel-Palesina. Pada 2022, Green Brigade berhasil mengumpulkan uang hampir 60 ribu poundsterling dan tujuh mobil berisikan makanan yang dibagi-bagikan kepada imigran Palestina yang ada di Skotlandia.
Bahkan, mereka pernah disanksi oleh UEFA sebagai otoritas tertinggi sepakbola Eropa akibat membentangkan bendera Palestina di laga play-off Liga Champions 2015/16. Saat itu, Green Brigade membentangkan bendera Palestina di hadapan para pemain Hapoel Beer Shiva, salah satu klub Israel.
Old Firm Derby yang dibumbui konflik Israel dan Palestina memang sangat menarik untuk disaksikan. Namun, hal ini semakin menjauh dari makna sepakbola yang bisa menjadi alat persatuan umat manusia karena football is for everybody, not only a few people.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com