Vivagoal – Berita Bola – Jerman akan menjadi tuan rumah perhelatan Euro 2024, dan itu merupakan suatu keuntungan bagi tim nasionalnya. Namun, jika melihat dari rekam jejaknya, Timnas Jerman justru bukan tim unggulan. Tentunya ini tugas berat bagi sang pelatih, Hansi Flick, untuk tidak membuat malu masyarakat Jerman.
Timnas Jerman mengalami masa keemasan ketika berhasil menjadi juara Piala Dunia 2014. Di bawah asuhan Joachim Low, die Mannschaft sukses merajai Piala Dunia 2014 usai mengalahkan Timnas Argentina 1-0 berkat gol semata wayang Mario Gotze di menit ke-113.
Keberhasilan meraih gelar Piala Dunia 2014 tidak terjadi di Euro 2016, di mana Jerman hanya mampu hingga semifinal usai disingkirkan Timnas Prancis 0-2. Namun, die Mannschaft era Low kembali menjadi juara di Piala Konferederasi 2017 usai mengandaskan perlawanan Timnas Cile 1-0.
Pasca dua gelar tersebut, Jerman mengalami penurunan performa. Mereka tidak bisa berbicara banyak di Piala Dunia 2018, UEFA Nations League 2019, dan Euro 2020. Sehingga, Deutsche Fussball-Bund (DFB) mengganti Joachim Low dengan pelatih Bayern Munich, Hansi Flick.
Watching the replay of that @mterstegen1 save like… 🤯#GERCOL 0-0 pic.twitter.com/BAFeCcEzPR
— germanfootball_dfb (@DFB_Team_EN) June 20, 2023
Hansi Flick ditunjuk usai membawa Bayern Munich meraih lima gelar di musim 2020/21, yakni Liga Champions, Bundesliga, UEFA Supercup, DFB-Pokal, DFB-Supercup, dan Piala Dunia Antarklub. Pemilihan Flick selaku pelatih masuk akal mengingat ia juga menjadi asisten pelatih Joachim Low saat menjuarai Piala Dunia 2014.
Tugas pertama Hansi Flick adalah membentuk Timnas Jerman untuk Piala Dunia 2022 di Qatar. Kombinasi antara pemain senior seperti Manuel Neuer, Thomas Muller, dan Mario Gotze, digabungkan dengan pemain muda yaitu Karim Adeyemi, Youssoufa Moukoko, dan Armel Bella-Kotchap.
Berharap bisa melangkah jauh, Jerman justru terpuruk di babak grup. Mereka tidak lolos dari fase grup usai duduk di peringkat ketiga klasemen grup E dengan empat poin. Bahkan, die Mannschaft kalah dari Timnas Jepang di laga pembuka dengan skor 1-2.
Buruknya performa Jerman masih terjadi di UEFA Nations League 2022. Dalam enam laga, tim asuhan Hansi Flick hanya mampu meraih satu kemenangan, empat imbang, dan satu kekalahan.
Rentetan hasil buruk dari dua turnamen tersebut membuat banyak pihak yang yakin Hansi Flick akan segera ditendang. Namun, DFB masih yakin dengannya dan memberikannya satu misi lagi, mungkin yang terakhir, yakni Euro 2024.
Beruntung lah, Euro 2024 dilaksanakan di negara mereka sendiri, sehingga faktor tuan rumah bisa menjadi pemacu untuk menjadi juara. Namun, melihat dari lima pertandingan terakhir mereka, nampaknya akan sangat sulit bagi Hansi Flick membentuk tim juara.
Berdasarkan data Transfermarkt, Jerman hanya mampu menang satu (vs Peru 2-0) dari lima pertandingan persahabatan yang mereka jalani. Sisanya, tiga kekalahan (vs Belgia 2-3, vs Polandia 0-1, dan vs Kolombia 0-2) dan satu imbang (vs Ukraina 3-3).
Hasil tersebut tentu jauh dari kata memuaskan mengingat Jerman adalah salah satu kekuatan sepakbola Eropa, bahkan dunia. Namun, yang terjadi justru jauh dari kata baik.
Dilansir dari DW, terdapat beberapa faktor yang harus diselesaikan oleh Hansi Flick di skuad Timnas Jerman jelang Euro 2024. Pertama, lemahnya lini belakang Jerman, dan kedua adalah tidak adanya pemain nomor 9 di skuadnya.
Lini pertahanan Jerman saat Piala Dunia 2022 diisi oleh pemain-pemain bintang seperti Niklas Sule, Nico Schlotterbeck, David Raum, dan Antonio Rudiger. Walaupun diisi oleh pemain berkelas, mereka semua lemah dalam mengatasi counterattack dan bola panjang.
Hansi Flick mencoba untuk meregenerasi skuadnya dengan memainkan pemain-pemain muda saat melawan Timnas Belgia di pertandingan persahabatan, 29 Maret 2023. Namun, Marius Wolf, Matthias Ginter, Thilo Kehrer, dan David Raum tidak cukup baik untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Baca Juga:
- Analisa Vigo: Arsenal yang (Harusnya) Tak Memiliki Alasan untuk Gagal di Musim Depan
- Obrolan Vigo: Will Grigg, Striker Irlandia Utara yang Lebih Terkenal Daripada Ronaldo di Euro 2016
- What If: Jika Pep Guardiola Paham Maksud Ferguson, United Bakal Tsunami Trofi
- Analisa Vigo: Mason Mount: Kerugian Bagi Chelsea dan Keuntungan Bagi United
Permasalahan juga hadir di lini depan. Saat melawan Timnas Ukraina, Senin (12/6) yang lalu, duet Leroy Sane dan Niclas Fullkrug terlihat canggung dan jarang menciptakan peluang. Hal tersebut diperparah dengan buruknya penyelesaian akhir mereka.
Flick berharap Fullkrug bisa menjadi pemain nomor 9 mereka. Akan tetapi, dirinya jauh dari kata baik jika dibandingkan dengan penyerang-penyerang Jerman dahulu seperti Mario Gomez, Lukas Podolski, Miroslav Klose, ataupun Gerd Mueller.
Meskipun tidak meyakinkan, Flick nampaknya akan mempercayai peran nomor 9 kepada Fullkrug di Euro 2024. Selain itu, wonderkid Bayer Leverkusen, Florian Wirtz, juga sudah bisa ia mainkan, dan ia bisa menambah daya serang die Mannschaft.
Ilkay Gundogan juga semakin matang dan kepercayaan dirinya meningkat usai membawa Manchester City meraih treble winners. Dengan banyaknya opsi, Hansi Flick harus bergerak cepat untuk menemukan komposisi serta taktik yang pas untuk Jerman era dia.
Memang, Euro 2024 masih lama, tepatnya 14 Juni 2024 mendatang. Namun, setahun bukanlah waktu yang banyak bagi Hansi Flick untuk menemukan formula yang tepat bagi Jerman.
Akhir kata, Hansi Flick memiliki misi yang sangat berat di Euro 2024. Sebagai tuan rumah yang difavoritkan, die Mannschaft era Flick harus menunjukkan betapa mengerikannya sepakbola Jerman.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepakbola dunia hanya di Vivagoal.com