Vivagoal – Serie A – Brahim Diaz mengatakan bahwa Zlatan Ibrahimovic sudah seperti ayah baginya. Ia mengklaim jika Ibracadabra merupakan sosok ayah yang galak, Diaz mengaku kerap kali dimarahi jika sampai tak mengoper bola ke Ibrahimovic.
Sejak didatangkan ke San Siro pada bursa Januari 2020, peran Zlatan Ibrahimovic dalam skuad AC Milan lumayan besar. Ibrahimovic yang telah berusia 40 tahun seolah menghadirkan sesuatu yang sudah lama hilang dalam skuad Rossoneri, yakni mental juara.
Dalam dua musim terakhir, AC Milan mengusung kebijakan transfer dengan tak lagi merekrut pemain berlabel bintang. Sebagai gantinya, AC Milan memilih mendatangkan banyak bakat muda potensial seperti Brahim Diaz, Franck Kessie, Theo Hernandez, Sandro Tonali, Fikayo Tomori, Pierre Kalulu hingga Rafael Leao.
Brahim Diaz menggarisbawahi pentingnya Zlatan Ibrahimovic untuk skuad AC Milan, dengan menyebut striker veteran itu seperti ayah bagi rekan-rekannya.#SerieA #ACMilan https://t.co/LCNuOyHlac
— GOAL Indonesia (@GOAL_ID) June 13, 2022
Bahkan skuad AC Milan pada musim 2021/2022 kemarin terjadi menjadi yang termuda di Serie A, dengan rataan umur 24,8 tahun. Sebetulnya, bermain dengan para junior bukanlah perkara mudah untuk Ibrahimovic yang telah banyak pengalaman bermain di klub top Eropa seperti Barcelona, Man United hingga Paris Saint-Germain.
Baca Juga:
- Syarat Jadi Klub Kaya: AC Milan Harus Punya Stadion Sendiri
- Dikasih Uang Belanja Rp 1,5 Triliun, Pioli Mau Beli Siapa?
- Sven Botman Segera Diperkenalkan Sebagai Rekrutan Baru AC Milan
- Haaland Tak Mungkin Bisa Samai Level Zlatan Ibrahimovic
Namun jhal tersebut menunjukan besarnya peran Ibrahimovic buat para pemain muda AC Milan. Bomber gaek asal Swedia itu merupakan motivator ulang buat semua pemain muda itu agar sadar artinya mengenakan seragam Rossoneri.
Ibrahim Diaz mengakui Ibrahimovic sudah menularkan etos kerja dan hasrat untuk selalu menang kepada para penggawa Il Diavolo Rosso. Meski demikian, Diaz tak memungkiri Ibrahimovic yang dianggapnya sudah seperti ayahnya kerap kali takut dimarahi jika tak mengoper bola kepadanya.
“Dia seusia ayahku, tapi dia masih mampu membuat perbedaan. Bagi saya dia seperti ayah di ruang ganti, dia membuat hidup saya lebih mudah karena ketika saya menguasai bola, saya wajib mengoper kepadanya agar dia tidak marah!,” ungkap Brahim Diaz dikutip dari Football Italia.
“Dia adalah pemain yang luar biasa, dengan karisma yang hebat dan sangat ingin menang. Dia senang bekerja keras dalam latihan dan dia juga menularkannya kepada pemain lain. Dia membuat semua pemain lebih baik karena dia mendorong Anda untuk selalu memberikan yang terbaik,” jelasnya. (hs)
Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com