Vivagoal – Liga Inggris – Kai Havertz dianggap punya talenta yang seperti disia-siakan di Chelsea FC. Memiliki posisi terbaik sebagai penyerang lubang atau false nine, tapi Chelsea jarang memainkan sang pemain di tempat tersebut, sehingga ia mengalami penurunan performa.
Chelsea mendatangkan Kai Havertz dari Bayer Leverkusen pada bursa musim panas 2020 lalu. Ia ditebus oleh The Blues dengan harga fantastis, yakni di kisaran 71 juta poundsterling, di mana harga tersebut masih bisa naik hingga 90 juta poundsterlingatau sekitar 1,7 triliun rupiah tergantung performa si pemain di lapangan.
Chelsea sendiri punya alasan kuat mendatangkan Kai Havertz dengan harga selangit. Kai Havertz sebelumnya merupakan pemain muda sensasional yang tampil gemilang di Bundesliga pada masanya.
Bermain di belakang dua penyerang, insting gol Havertz begitu mumpuni dengan torehan 45 gol dan 31 assist dalam 150 penampilan bersama Leverkusen di seluruh kompetisi. Ketajaman yang terus dipertontonkan Havertz di Leverkusen jelas bukan torehan sembarangan mengingat usianya yang masih sangat muda kala itu.
Tapi, tiga tahun berseragam Chelsea, Havertz gagal mengulangi performa okenya itu. Meski bisa menyumbangkan gelar Liga Champions, Piala Dunia Antarklub dan Piala Super Eropa, namun jumlah gol maupun assist yang dibuat Havertz tiap musimnya sangatlah minim, jika boleh dikata terbilang mengecewakan.
Baca Juga:
- Hakim Ziyech Ingin ke Arab Saudi, Setim Dengan Ronaldo
- Memble di Chelsea, Mudryk Jangan Menyerah, Terus Bekerja Keras
- Daripada Kai Havertz, Arsenal Lebih Baik Rekrut Ivan Toney
- Chelsea Capai Kesepakatan Pribadi Dengan Moises Caicedo
Meski begitu, Jason Cundy yang merupakan eks Chelsea coba membela Havertz terkait performa buruknya. Menurut Cundy, posisi sebagai penyerang tengah yang kerap diberikan kepada Havertz, membuatnya kesulitan beradaptasi.
A season none of us wanted but we learn and grow as a team and come back stronger next season. Thank you for all your support throughout the season. pic.twitter.com/6EFa2gSlBb
— Kai Havertz (@kaihavertz29) May 28, 2023
“Dia harus bermain di belakang pemain terdepan, itu akan jadi yang terbaik. Misalnya, ada Didier Drogba di depan dan Anda mainkan Havertz di belakangnya,” ungkap Cundy seperti dilansir dari Talksport. (MI)
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com