Site icon Vivagoal.com

Der Klassiker: Derbi Besar yang Tidak Berlandaskan Historis

Der Klassiker: Derbi Besar yang Tidak Berlandaskan Historis

Sumber: Bolaskor

VivagoalBundesliga – Partai  Der Klassiker terjadi di spieltag ke-31 antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund pada Sabtu (23/4) malam hari WIB.

Jika kita berbicara mengenai derbi sepakbola, pastinya kita langsung mengucapkan pertandingan-pertandingan panas di berbagai belahan dunia. Terdapat Derby della Capitale antara AS Roma dengan S.S.Lazio, ada juga El Classico antara Real Madrid melawan FC Barcelona, Superclassico antara Boca Juniors dan River Plate, dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak derbi yang terjadi di berbagai belahan dunia, mayoritas memang berakar dari berbagai macam latar belakang seperti status sosial, politik, perbedaan ekonomi, dan budaya di dalamnya. Hal tersebut terlihat di derbi-derbi besar seperti Superclassico di mana Boca Juniors itu didominasi oleh orang-orang berekonomi rendah, sedangkan River Plate diisi oleh orang-orang ekonomi tinggi.

Namun, terdapat derbi yang sejatinya kita pun bingung mengapa ini menjadi sebuah derbi. Pasalnya, derbi ini tidak memiliki garisan sejarah yang membuat kedua tim harus rival. Bahkan, tidak ada sejarah yang mengatakan bahwa kedua klub ini merupakan rival berat. Derbi tersebut adalah Der Klassiker antara Bayern Munich melawan Borussia Dortmund.

Banyak yang mengatakan bahwa Der Klassiker bukanlah sebuah derbi melainkan partai besar di Jerman saja. Jika ditelaah lagi, omongan tersebut memang tidak salah karena memang kedua tim ini bukanlah rival. Jika mengacu kepada arti ‘derbi’ yang biasa digunakan, rival Dortmund adalah Schalke 04, sedangkan Bayern Munich dengan TSV 1860 Munich. Der Klassiker mungkin adalah sebuah pertandingan yang prestisius di Bundesliga layaknya Liverpool melawan Man City.

Akan tetapi, jika kita tarik sejarah, awal mula derbi ini muncul pada era 1990-an. Pada era itu, Dortmund berubah dari ‘nobody’ menjadi ‘somebody’ sehingga muncul sebagai kekuatan baru yang bisa menantang dominasi Bayern Munich. Dengan munculnya Dortmund, Bayern yang mendominasi Bundesliga pada zaman itu mungkin merasa risih dengan kehadiran mereka, lalu tensi pertandingan antarkedua tim semakin meningkat.


Baca Juga:


Menariknya, walaupun kedua tim tersebut memang menampilkan pertandingan dengan tensi yang tinggi di lapangan, kedua tim menampilkan hubungan yang romantis di luar lapangan. Terbukti pada era 2000-an, ketika Dortmund mengalami krisis finansial, die Roten yang membantu mereka keluar. Selain itu, kita pastinya sudah tahu bahwa Dortmund dianggap sebagai ‘akademi’ dari Bayern Munich karena saking banyaknya pemain yang pindah dari Signal Iduna Park ke Allianz Arena.

Jika disandingkan dengan derbi-derbi lainnya seperti Derby Della Madonina, El Clasico, Superclasico, Dockers Derby, bahkan derbi kecil seperti South-Coast Derby (Southampton vs Portsmouth), Der Klassiker bak layak pertarungan antara anak ranking 1 dengan 2.

Sumber: Fajar.co.id

Meskipun tidak memiliki sejarah pertempuran yang menjadikan ini derbi yang selayaknya, Der Klassiker tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Partai ini tetaplah menarik untuk kalian tonton.

Apalagi, pada Sabtu (23/4) malam hari WIB nanti, tepatnya spieltag ke-31, ini menjadi pertandingan penentuan untuk kedua tim. Jika Bayern Munich menang, mereka secara resmi menjadi juara Bundesliga untuk yang ke-9 kali berturut-turut. Sedangkan, jika Dortmund menang, mereka masih bisa mengejar FC Hollywood untuk menjadi juaranya.

Bayern tentu diunggulkan di pertandingan ini. Namun, die Schwarzgelben tidak serta merta menyerah. Mereka bisa menjadi lawan yang mematikan bagi die Roten.

Selalu update berita bola terbaru seputar Bundesliga hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version