Erick Thohir Tidak Sanksi Pemain Timnas Indonesia Atas Insiden Keributan dengan Thailand
Vivagoal – Liga Indonesia – Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) memberikan sanksi kepada dua pemain dan tiga staf Timnas Thailand U-22 akibat keributan di final SEA Games 2023. Namun, Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, tidak melakukan hal serupa kepada para pemain dan staf Timnas Indonesia U-22.
Timnas Indonesia U-22 berhasil menutup rangkaian SEA Games 2023 dengan medali emas, sebuah prestasi yang telah dinantikan masyarakat Indonesia selama 32 tahun. Sayangnya, prestasi tersebut harus tercoreng dengan keributan yang terjadi dengan Timnas Thailand U-22 di partai final SEA Games 2023.
View this post on Instagram
Saat itu, tensi pertandingan sangat tinggi antara Indonesia dan Thailand. Hal itu semakin memanas ketika staf dan para pemain Thailand melakukan selebrasi yang bersifat memancing keributan dengan Indonesia, di mana mereka berlari ke arah bench skuad Garuda Muda.
Akibat kejadian itu, FAT langsung menghukum dua pemain Timnas Thailand U-22,Teerapak Prueangna dan Soponwit Rakyart, serta tiga stafnya, Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, dan Patrawut Wongsripuek. Untuk pemain, mereka tidak boleh bermain bersama Timnas Thailand di seluruh ajang selama enam bulan, sedangkan tiga staf yang terkena sanksi tidak boleh ikut serta dalam kegiatan Timnas Thailand selama satu tahun.
Baca Juga:
- Shin Tae-yong Antusias Tatap Laga Kontra Argentina
- Belum Sebulan, Pemain Keturunan Italia Ini Sudah Nyaman di Persita
- Ambisi Erick Thohir Datangkan Tim Besar Tiap Tahun
- Resmi Jadi WNI, Ivar Jenner dan Rafael Struick Langsung Dipanggil Timnas Senior
Namun, tindakan serupa tidak dilakukan PSSI, padahal beberapa pemain juga ikut dalam keributan tersebut, salah satunya Titan Agung dan Komang Teguh. Ketum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa Thailand yang memulai dahulu, bukan Indonesia, sehingga skuad Garuda Muda tidak mendapatkan sanksi.
Foto: VIVAGOAL/Amirul Mukmin
“Yang diintervensi kita, kenapa kita harus hukum diri kita. Tentu kita akan ada koreksi, yang pertama didatangi kita dan itu tindakan provokasi ada yang bisa ditolerir, ada yang tidak,” ucap Erick Thohir kepada para wartawan, Rabu (24/5) sore WIB.
“Kita sangat respek dengan asosiasi sepakbola Vietnam, Thailand, dan negara-negara lain selama di Kamboja, saya berhubungan baik dan saya mengapresiasi asosiasi sepakbola Thailand. Mungkin, ada mekanisme sendiri, tetapi saya tidak mau ikut campur dengan kebijakan mereka,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com
