Inggris 2006
Timnas Inggris 2006 (Photo: ADRIAN DENNIS/GettyImages via 90min.com/id)

Generasi Emas Inggris Gagal Karena Tak Punya Taktik Berkualitas

Irman Maulana - November 18, 2022
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Vivagoal – Piala Dunia 2022 – Eks gelandang Timnas Inggris, Joe Cole mengaku bahwa generasi emas The Three Lions sebenarnya bisa tampil lebih baik di Piala Dunia, namun gagal dimaksimalkan oleh dua eks manajer mereka, Sven-Goran Eriksson dana Fabio Capello.

Joe Cole sempat masuk dalam bagian dari generasi Emas Timnas Inggris, yang mentas di tiga Piala Dunia 2002, 2006, dan 2010. Tapi pada akhirnya mereka tetap tak mampu meraih gelar apapun, walau diberkahi oleh skuad bertalenta, seperti Frank Lampard, Steven Gerrard, Wayne Rooney,  Michael Owen, hingga David Bechkam.

Prestasi buruk Inggris itu rupanya memberikan penyesalan yang cukup panjang bagi Joe Cole. Menurut Cole, satu yang menjadi penyebab kegagalan Inggris adalah karena tak memiliki taktik bagus ketimbang para rival.

Timnas Inggris Qatar
(REUTERS/CARL RECINE via cnnindonesia.com)

“Bagaimana rasanya berada di kamp Piala Dunia Inggris? Luar biasa. Tapi rumit juga,” tulisnya di kolom Daily Telegraph.

“Kadang-kadang bisa menegangkan. Bisa menyenangkan, dan bisa juga membuat frustrasi. Kenangan saya tentang tiga Piala Dunia saya – 2002, 2006, dan 2010 – hanya satu poin. Kami seharusnya bisa melakukan yang lebih baik.


Baca Juga:


“Kami tidak melakukannya karena, sebagai pemain, kami tidak cukup baik. Secara taktis, selama tiga turnamen itu, kami tidak secanggih tim lain.”

Selama tiga edisi itu, Inggris ditangani oleh dua manajer berbeda, yakni Sven-Goran Erikssen dan Fabio Capello. Dibawah komando Eriksen, Inggris hanya bisa melanju hingga perempat final, kalah oleh Brasil (2002) dan Portugal (2006).

WAGS dan Kartu Merah Rooney di Jerman 2006

Berbagai hal tentang pasangan para pemain atau WAGs lebih banyak menghiasi kabar skuad Inggris di tahun 2006. Gembar-gembor soal WAGs yang berlangsung di hotel di Baden-Baden ini bahkan membuat pasangan dari Cole, Carly berhenti dari pekerjaannya sebagai personal trainer.

Selain itu, di Jerman ini turut diramaikan oleh kartu merah dari Wayne Rooney, yang bersitegang dengan Cristiano Ronaldo.

“Pada tahun 2006, kami memiliki para pemain, tetapi faktor-faktor lain melawan kami. Cedera Wayne Rooney memiliki dampak yang sangat besar. Tidak ada bentuk yang pasti dalam tim,” kata Cole.

Inggris 2002
(englandmemories.com via monitorindonesia.com)

“Michael Carrick dan Owen Hargreaves masuk dan keluar dari tim. Kami perlu belajar untuk menjaga bola. Sayangnya, sepak bola Inggris masih bangkit dari masa kegelapan tahun 1980-an dan 1990-an. Sven telah melakukan yang terbaik untuk membuat para pemain senang dan santai.

“Seperti biasa, masalahnya adalah taktis, melawan tim yang lebih baik dalam menjaga bola. Rencananya hanya tentang solid dalam bertahan, mengalirkan bola ke depan dan mendapatkan umpan silang di dalam kotak penalti. Di luar itu, kami berharap dari sedikit keajaiban dari seseorang.”

Hilangnya Magis Capello Bersama Inggris di Afrika Selatan 2010

Sementara bersama Capello tahun 2010, Inggris justru alami kemunduran karena tersingkir pada babak 16 Besar oleh Jerman.  Di Afrika Selatan pada tahun 2010, Capello, tidak mengikutsertakan keluarga para pemain dan menjalankan pemusatan latihan yang ketat di Rustenburg.

Hal tersebut bahkan menurut Cole justru hampir menyebabkan pemberontakan pemain karena hasil yang tidak sesuai dengan harapan.

Inggris 2010
(worldsoccertalk.com via idntimes.com)

“Pada satu titik, saya melihat Capello memberikan caci maki kepada seseorang karena mengenakan sepatu yang salah di sekitar hotel,” kenang Cole.

“Tidak ada mentega yang diizinkan pada roti bakar saat sarapan. Ini adalah konsekuensi dari salah satu dekritnya. Saya bisa menerima hal itu, tetapi semuanya terasa sangat kecil dan tidak ada gunanya.

“Seperti Sven sebelumnya, dia tidak memiliki rencana taktis untuk mendapatkan yang terbaik dari tim ketika kami menguasai bola. Dalam beberapa kasus, pendekatannya justru memperburuk keadaan.”

Selalu update berita bola terbaru seputar Piala Dunia 2022 hanya di Vivagoal.com