Vivagoal – Bundesliga – Gelandang Bayer Leverkusen, Granit Xhaka, lebih memilih untuk merendah usai dinobatkan sebagai pemain terbaik Swiss sepanjang masa.
2023/24 akan menjadi musim yang paling dikenang oleh Granit Xhaka. Bagaimana tidak, usai memutuskan hengkang dari Arsenal FC ke Leverkusen, Xhaka langsung menyabet dua gelar di musim tersebut.
Happy to see old friends! 😍
5′ | 0-0 | #ARSB04 #Xhaka @Arsenal pic.twitter.com/ekrZVFvoIF
— Bayer 04 Leverkusen (@bayer04_en) August 7, 2024
Bersama Leverkusen, Xhaka meraih gelar Bundesliga dan DFB-Pokal. Dirinya juga berhasil mengantarkan Timnas Swiss melangkah hingga perempat final Euro untuk yang kedua kalinya berturut-turut di 2020 dan 2024.
Oleh karena itu, NZZ menobatkannya sebagai pemain Swiss terbaik sepanjang masa. Namun, Xhaka memilih untuk merendah.
Baca Juga:
- Meski Berstatus Tim Promosi, St. Pauli akan jadi Lawan yang Tangguh di Bundesliga
- Punya Peran Krusial, Man City Diminta Tak Boleh Jual Ederson
- Menggila Musim Lalu, Inilah Pesan Xabi Alonso Untuk Pemain Leverkusen
- Kapten St. Pauli Sebut Timnya Layak Promosi ke Bundesliga
“Saya tidak tahu apakah itu benar, saya tidak butuh atau suka untuk membandingkan diri saya dengan orang lain atau bahkan orang lain dengan yang lainnya karena setiap orang punya masa-masa terbaiknya dan terburuknya,” ucap Xhaka dalam rilis yang diberikan Bundesliga kepada Vivagoal.
“Apa yang saya coba adalah untuk mencapai batas kemampuan saya untuk membantu tim nasional, membantu klub saya dan mendapatkan kepercayaan dari kedua belah pihak,”
“Setelah itu, tugas saya adalah untuk menampilkannya di atas lapangan, di atas rumput hijau dan menunjukkan apakah saya cukup baik atau tidak,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Bundesliga hanya di Vivagoal.com