Josep Guardiola Dan Carlo Ancelloti Bercerita Guru Di Balik Suksesnya Mereka

Guru Di Balik Sukses Guardiola dan Ancelotti

Fido Moniaga - October 15, 2018
Dibaca Normal dengan Waktu Menit

Berita Bola – Pada kesempatan Festival dello Sport yang digelar di Trento, Italia beberapa hari kemarin turut dihadiri oleh beberapa pelatih top dunia sekelas Josep Guardiola, Carlo Ancelotti, dan Arrigo Sacchi. Mereka pun saling berbagai cerita terkait perjalanan kariernya sebagai pelatih.

Pada momen tersebut banyak pembicaraan hangat yang terjalin antara beberapa pelatih yang hadir. Tak kalah menarik adalah tema yang membahas para pelatih yang menjadi guru mereka sehingga bisa menjadi pelatih top saat ini.

Membicarakan pelatih top di era sekarang bukan hal berlebihan jika kita memasukkan dua nama yakni Guardiola dan Ancelotti. Kedua nama tersebut bisa dikatakan menjadi dua pelatih paling sukses di era sekarang. Hampir semua trofi di Eropa sudah berhasil mereka rengkuh sebagai seorang pelatih.

[irp]

Sebut saja Guardiola yang berhasil memulai karier di Barcelona terus melanjutkan kedigdayaannya dengan meraih berbagai trofi bersama Bayern Munchen dan Manchester City. Terkait siapa inspirator yang telah membuatnya seperti sekarang ia pun menjawab Johan Cruyff.

“Johan Cruyff adalah sosok paling penting yang pernah bekerja bersama dengan saya. Dia membuka mata saya dengan gaya sepakbola yang ia miliki. Dia membantu kami memahami cara yang berbeda dalam melihat sepakbola. Rasanya seperti ke sekolah setiap hari. Saat kami menang, dia akan mengatakan kepada kami alasan kemenangan akmi. Dia membuat kami jatuh cinta,” cetus Guardiola.

“Bukan kebetulan bahwa ada banyak pemain yang menjadi anak buah Cruyff dan Sacchi kemudian menjadi pelatih. Pikiran mereka memang sudah dibuka. Mereka memberikan cinta baru kepada kami.”

Yang lebih bisa dikatakan sebagai pelatih top lainnya adalah Ancelotti. Lebih baik dari Pep, ia berhasil mengunci trofi juara hampir di semua klub yang pernah ia tukangi dimana Milan mungkin menjadi yang terbaik usai dirinya meraih tiga trofi juara Liga Champions kala itu.

“Saya memiliki banyak guru penting. Soal tata kelola manusia, tak ada yang lebih baik dari Nils Liedholm. Pada dekade 80-an, dia sangat penting karena dia tidak memberikan tekanan kepada pemain,” urai Ancelotti.

“Peran seorang pelatih sangat rumit tapi menyenangkan. Anda harus memikirkan ada 25 pemain di tim dan semua orang sama pentingnya, dari kitman sampai bintang terbesar di tim. Cara saya menangani tim adalah membuat semua orang merasa senyaman mungkin. Saya berikan tanggung jawab dan mendelegasikan semua tanggung jawab itu.”

Selalu update berita bola terkini seputar sepakbola dunia hanya di vivagoal.com