Vivagoal – Liga Indonesia – CEO Bali United, Yabes Tanuri, angkat bicara mengenai polemik harga pemain lokal yang dianggap mahal. Menurutnya, hal tersebut tergolong wajar asalkan harga yang dibayarkan klub untuk pemain harus sesuai dengan kualitasnya.
PT. Liga Indonesia Baru (LIB) berencana untuk menambah kuota pemain asing di Liga 1 musim depan. Dari yang sebelumnya lima pemain asing (empat bebas, satu Asia), menjadi delapan pemain asing (enam bebas, dua Asia).
Rencana tersebut nampaknya mendapat tentangan dari para pemain Liga 1, terutama pemain lokal. Mereka beramai-ramai mengunggah foto berlambangkan tanda tanya di media sosial sebagai bentuk protes atas regulasi tersebut.
Baca Juga:
- Terkait Pemanggilan Pemain, Persebaya Minta Hubungan Klub dan Timnas Indonesia Harmonis
- PSSI Siapkan 3 Terobosan Untuk Perkembangan Sepakbola Indonesia, Apa Saja Itu?
- Ketum PSSI Angkat Bicara Soal Regulasi Penambahan Kuota 8 Pemain Asing Liga 1
- PSSI Era Erick Thohir Raup Pendapatan Hampir 700 Miliar Rupiah
Menariknya, banyak pihak yang mendukung kebijakan ini. Hal tersebut tidak lepas dari mahalnya harga yang dibayarkan oleh klub untuk pemain lokal, bahkan beberapa jauh lebih tinggi dibandingkan pemain luar negeri.
Menanggapi polemik tersebut, CEO Bali United, Yabes Tanuri, angkat bicara. Menurutnya, harga yang tinggi untuk pemain lokal adalah hal yang wajar jika sebanding dengan kualitas yang ia tunjukkan di lapangan.
“Harga pemain lokal benar agak tinggi, beberapa banyak yang jauh lebih mahal daripada pemain asing. Tapi, kita juga melihat sebanding atau tidak,” kata Yabes Tanuri kepada wartawan saat Kongres PSSI, Senin (10/6) sore WIB, di Hotel Shangri-La, Jakarta.
“Pada dasarnya, kalau kita melihat, kita mau beli pemain, ataupun cari pemain, tergantung dari kemampuan masing-masing pemain. Kesimpulannya, pemain itu ada harga, ada barang, begitu,” tambahnya.
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com