Havertz Curhat Karena Dibeli Mahal Chelsea: Saya Harus Bisa Seperti Messi
Vivagoal – Liga Inggris – Kai Havertz mengakui sempat merasa tertekan dengan harganya yang mahal di Chelsea. Pasalnya, dia seperti diminta menunjukkan performa mantap layaknya Lionel Messi.
Chelsea mendatangkan Kai Havertz ke Stamford Bridge pada bursa musim panas 2020 silam. Ia diboyong dari Bayer Leverkusen dengan harga fantastis yakni 71 juta paun, dan masih bisa melambung sampai 90 juta paun atau sekitar Rp 1,7 triliun.
Tapi pada dua musim pertamanya, Kai Havertz sangat kesulitan menemukan bentuk permainan terbaiknya. Havertz yang begitu impresif selama memperkuat Leverkusen dengan torehan 46 gol dan 31 assist dalam 150 penampilan, seperti kehilangan tajinya ketika sudah berkostum The Blues.
Hingga awal musim 2022/2023, pemain berusia 23 tahun itu masih saja tampil tumpul. Namun perlahan peruntungan Havertz berubah sejak kedatangan Graham Potter menggantikan Thomas Tuchel.
Havertz mulai kembali bisa tajam di depan gawang dan menjelma menjadi sosok krusial dalam skuad Chelsea saat ini. Sebagai bukti, delapan gol dan satu assist yang telah dibuatnya musim ini, semuanya terjadi di era kepelatihan Potter.
Baca Juga:
- MU dan Chelsea Mau Cuci Gudang, AC Milan Bersiap
- Tak Terpakai di Chelsea, Bayern Siap Tampung Mason Mount
- Cadangan di Chelsea, Tuchel Ajak Mendy dan Kovacic Pindah ke Bayern
- Nasib Lukaku: Dibuang Inter Milan, Chelsea Tutup Pintu Buat Kembali
Bahkan, dalam tiga pertandingan terakhir Chelsea yakni melawan Borussia Dortmund di Liga Champions, Leicester dan Everton di Liga Inggris, Kai Havertz terus mencetak gol untuk membantu The Blues tak tersentuh kekalahan, di mana dua di antaranya tuntas dengan kemenangan.
”Bagiku, harganya itu sangat penting. Aku dulunya pemain termahal Chelsea. Aku tidak tahu betul seberapa besar harga tebusanku, tapi memang wajar di dalam sepakbola, lihat saja transfer-transfer kami belakangan ini.” ungkap Havertz kepada the Guardian.
“Hal itu membawa tekanan karena orang-orang mengira anda adalah Messi. Saat itu aku masih berusia 20 atau 21 tahun.
“Orang-orang tidak melihatnya, mereka melihat harganya jadi anda harus langsung hebat di hari pertama. Anda bisa merasakannya, rasa tegang. Anda membacanya, anda mendengarnya.”
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com