Hukuman Pengurangan Poin Efek Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan, PT LIB Beri Penjelasan
Vivagoal – Liga Indonesia – Mulai maraknya kerusuhan suporter yang mewarnai gelaran BRI Liga 1 2023/24 membuat ide menerapkan hukuman pengurangan poin disuarakan. Namun hal ini nyatanya tidak mudah untuk diwujudkan.
BRI Liga 1 2023/24 baru memasuki pekan keempat. Namun kasus kerusuhan suporter hampir mewarnai pemberitaan tiap pekannya.
Kegiatan bertajuk VAR Theoritical Education digelar di Jakarta pada 17-21 Juli 2023. Agenda ini diikuti 18 wasit Liga 1, 24 wasit Liga 2 dan 10 orang yang nantinya akan bertugas sebagai replay operator. pic.twitter.com/bqrjqdKvSs
— PT Liga Indonesia Baru (@pt_lib) July 19, 2023
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sejatinya sudah menerapkan aturan larangan kehadiran suporter tamu. Hal ini tentu untuk mencegah adanya kerusuhan suporter yang bisa berdampak dicabutnya izin keamanan dari pihak kepolisian.
Namun regulasi ini nyatanya tidak berjalan efektif. Terbukti masih ada kerusuhan suporter meski mendukung klub yang sama yaitu Persis Solo dan PSM Makassar.
Selain itu, sejumlah suporter masih bandel dengan datang mendampinginya klub pujaannya dalam laga tandang. Mereka kebanyakan mengakalinya dengan tidak menggunakan atribut.
Salah satu sikap ini berakibat fatal saat Persik Kediri menjamu Arema FC pada pekan ketiga. puluhan suporter tim tamu yang datang dipukuli oleh Persikmania.
Baca Juga:
- Dilatih STY, PSSI Kirim Tim Pelapis ke Piala AFF U-23 2023
- Tantang Turkmenistan di FMD, Erick Thohir Beri Isyarat Turunkan Timnas U-23
- Suporter Tamu Datang, 4 Klub Dijatuhi Sanksi Komdis PSSI
- Bungkam Barito Putera, Borneo FC Kuasai Puncak Klasemen Sementara BRI Liga 1
Kejadian-kejadian tersebut membuat publik mendorong PSSI dan PT LIB untuk menerapkan pengurangan poin untuk klub yang suporternya berulah. Hal ini diyakini akan meredam perilaku suporter secara signifikan.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus sudah mendengar usulan tersebut. Namun regulasi pengurangan poin tidak bisa begitu saja diterapkan dalam waktu dekat.
“Ini (regulasi pengurangan poin) ibaratnya kode disiplin itu kan seperti undang-undang. Undang-undang dasar itu kan gak bisa istilahnya kita seperti main sulap (diubah) gitu,” kata Ferry Paulus.
“Kode disiplin itu harus diratifikasi, kemudian disosialisaikan, baru ditetapkan seperti undang-undang.”
Membuat regulasi baru saat kompetisi sudah berjalan memang bukan langkah yang sederhana. Apalagi belum tentu semua klub bersedia dengan aturan ini.
Regulasi baru ini bukan tidak mungkin menimbulkan polemik baru. Apalagi pengurangan poin bisa mempengaruhi hasil klasemen.
Meski begitu, penerapan regulasi pengurangan poin karena ulah suporter bukan berarti tidak bisa dilakukan. Ada sejumlah syarat yang harus dilakukan untuk mewujudkannya.
“Yang bisa (mewujudkannya) adalah ada amandemen tentang regulasi. Kalau di pemerintahan misalnya ada Peraturan Pemerintah,” tambahnya.
“Usulan (pengurangan poin) itu sudah kita sampaikan formalnya. Tinggal memang komite hukum PSSI kemudian harus menggodok itu menjadi satu keputusan yang bisa istilahnya diterapkan di dalam proses pengambil keputusan tadi.”
Selalu update berita terbaru seputar Liga Indonesia hanya di Vivagoal.com