Karim Benzema: PSG Memang Kuat, Tetapi Real Madrid Lebih Baik
Vivagoal – Liga Champions – Raksasa La Liga, Real Madrid, berhasil menunjukkan bahwasanya mereka bukanlah tim yang sembarangan. Los Blancos sukses menghancurkan Paris Saint-Germain dengan skor 3-1 di leg kedua pada Kamis (10/3) dini hari WIB.
🔥 This team is FIRE. 🔥 pic.twitter.com/KZuJY5Gqro
— Real Madrid C.F. 🇬🇧🇺🇸 (@realmadriden) March 9, 2022
Bertandang ke Santiago Bernabeu, pasukan Mauricio Pochettino berharap bisa mendapatkan kemenangan, minimal hasil seri, ketika melawan Real Madrid. Pasalnya, mereka memiliki keunggulan ketika menang di leg pertama di Parc de Princes dengan skor tipis 1-0.
Namun, Santiago Bernabeu bukanlah stadion sembarangan. Atmosfer, kejayaan, serta kebanggaan yang dimiliki oleh pemilik stadion tersebut, Real Madrid, memang bukanlah sembarang omongan semata.
Hal tersebut mereka buktikan ketika anak asuh Carlo Ancelotti sukses mengalahkan PSG dengan skor 3-1. Tiga gol Los Blancos berhasil disarangkan oleh satu pemain saja, tidak lain dan tidak bukan penyerang terbaik mereka saat ini, Karim Benzema.
Hat-trick yang ia torehkan di malam tersebut mampu mengantarkan sang pemain menjadi pemain terbaik di pertandingan tersebut, serta mengantarkan timnya ke babak delapan besar Liga Champions. Benzema mengatakan bahwasanya mereka beruntung hanya kalah 0-1 di leg pertama, namun mereka berbeda ketika bermain di kandang sendiri.
Baca Juga:
- Jonathan Cantillana Targetkan PSIS Bangkit Lawan Bhayangkara
- Persib di Jalur Juara, Nick Kuipers: Ini Soal Karakter
- Benzema Hat-Trick: Ini Untuk Para Suporter!
- Imbang Lawan Sporting, Fernandinho: Man City Cuma Tak Beruntung
“Di leg pertama, kami harus akui bahwa kami sangat beruntung untuk meninggalkan Parc de Princes dengan kekalahan 0-1 saja. Tetapi, kami tahu hal tersebut akan berbeda di Madrid. Kami menekan, kami kebobolan, tetapi kami yakin bahwa kami memiliki peluang,” ucap Benzema.
“Kami tahu mereka adalah tim yang jika kalian menempatkan mereka di bawah tekanan, mereka tidak panik, namun semuanya semakin sulit bagi mereka. Ketika kalian rebut bola dari mereka dan menempatkan mereka di bawah tekanan, mereka tidak akan bisa berhubungan dengan tiga pemain lini depan mereka. Ini menjadi masalah tim yang ingin memainkan bola dari belakang. Ketika mereka ditekan, itu menjadi masalah bagi mereka.”
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Champions hanya di Vivagoal.com
