Vivagoal – Liga Inggris – Gelandang Chelsea, Moises Caicedo menjabarkan pengalaman debutnya bersama The Blues, meski ucapannya itu bukan hal yang menggemberikan, terutama untuk eks manajernya, Mauricio Pochettino.
Kebersamaan Mauricio Pochettino dengan Chelsea hanya berlangsung selama satu musim saja. Pochettino pada akhirnya harus berpisah dengan kubu London Barat selama satu musim menajabat sebagai manajer.
Perbedaan visi dianggap menjadi salah satu alasan kunci kenapa pihak klub memilih mengakhiri kontrak Pochettino. Pochettino menjadi manajer keempat Chelsea sejak diakuisisi oleh Todd Boehly.
Selama era Todd Boehly pula, Chelsea sangat royal dalam memboyong pemain baru. Diantaranya, adalah Romeo Lavia, Nicolas Jackson, Christopher Nkunku hingga Moises Caicedo, yang datang ketika ditangani oleh Pochettino.
Khusus untuk Caicedo, Ia bahkan memecahkan rekor Premier Leagu, dengan biaya mencapai 116 juta euro dari Brighton. Tapi penampilan pemain Ekuador itu sangat jauh dari memuaskan.
Baca juga:
- Rampungkan Tes Medis bersama Bayern Munich, Palhinha Malah Pulang ke Fulham
- Man United Bersedia Penuhi Klausul Pelepasan Zirkzee di Bologna
- Rombak Struktur Klub, Persija Tunjuk Prapanca sebagai Direktur dan Bambang Pamungkas sebagai Manajer
- Buka Peluang Hengkang dari Atletico, Morata Bakal Gabung Milan?
Caicedo lantas menjelaskan kenapa kemampuan dirinya gagal muncul pada debutnya bersama Chelsea itu. Ia turut membandingkan dengan apa yang didapatkannya semasa masih bermain untuk Brighton dibawah komando Roberto De Zerbi.
“Di Brighton, semuanya serba taktis, hanya dengan bola; taktis, taktis, taktis. Dan di Chelsea, semuanya adalah lari, lari, lari dan itu sangat sulit bagi saya,” ujar Caicedo dilansir Goal.
“Dengan Chelsea, saya selalu berlari lebih banyak dan bersama Brighton kami hampir selalu menguasai bola. Di Chelsea itu adalah sepak bola yang berbeda dan kami harus lebih banyak berlari. Sejak Februari, agenku menyewa seseorang yang mengulas pertandingan dan apa yang harus ditingkatkan, bagaimana memposisikan diri dan mentalku.
“Hal ini membantu mengurangi tekanan karena lebih memikirkan ‘mereka membayar banyak uang, jadi saya harus tampil dengan baik’. Aku tidak fokus, tidak menunjukkan level saya. Setelah agen mempekerjakan orang tersebut, saya mulai berkembang dan mendapatkan kepercayaan diri yang lebih besar.”
Selalu update berita bola terbaru seputar Liga Inggris hanya di Vivagoal.com