Vivagoal – Bundesliga 2 – ‘Dinosaurus dari Jerman’, Hamburg SV, kemungkinan besar tidak akan kembali ke Bundesliga lantaran mereka mengalami masalah yang sangat serius: krisis penonton.
Jika kalian mengetahui Hamburger SV, pastinya kalian ingat dengan logo berbentuk kotak, berwarna biru, dan memiliki nama yang sama seperti makanan. Akan tetapi, terdapat satu cerita yang menjadikan klub ini sangat terkenal di Jerman, terutama Bundesliga, yakni perihal julukannya: Der Dino atau Dinosaurus.
Julukan tersebut diberikan oleh Hamburg SV lantaran mereka menjadi satu-satunya tim yang belum pernah terdegradasi di Bundesliga. Bahkan, untuk menandakan hal tersebut, mereka menaruh jam di Volksparkstadion. Namun, naas, 12 Mei 2018 menjadi hari yang sangat menyedihkan bagi para pendukung Hamburg SV lantaran mereka harus terdegradasi ke Bundesliga 2. Kejadian tersebut diwarnai dengan kemarahan para suporter serta yang paling ikonik adalah terhentinya jam yang ada di Volskparkstadion.
🎫ℹ️ 𝐓𝐢𝐜𝐤𝐞𝐭 𝐈𝐧𝐟𝐨!
Should tickets be available, our General Sale for the @DFBPokal_EN Semi Final vs @scfreiburg will go live 𝐓𝐨𝐦𝐨𝐫𝐫𝐨𝐰!
Tickets for our game vs @KarlsruherSC on the 16th April are still available Here ➡️ https://t.co/V8IjHUJsGw 🏟#nurderHSV pic.twitter.com/9jan49a094
— HSV English (@HSV_English) April 4, 2022
Hingga saat ini, Hamburg SV belum kunjung kembali ke tempat seharusnya yaitu Bundesliga. Mereka masih terjebak di Bundesliga 2 dan duduk di peringkat ketujuh saat ini. Sejauh apapun mereka berusaha untuk kembali ke Bundesliga, mereka tidak akan bisa. Hal tersebut karena mereka saat ini sedang mengalami permasalahan yang sangat besar: krisis penonton.
Dilansir oleh BILD, pada saat pemerintah Jerman melepas aturan Covid-19 dan memperbolehkan stadion dengan kapasitas penuh, Hamburg SV yakin bahwa para pendukungnya akan datang menonton mereka kembali. Namun, kenyataannya adalah Volksparkstadion hanya diisi oleh 27,136 suporter saja dari kapasitas 57 ribu penonton kala Hamburg SV melawan Padeborn.
Bahkan, angka tersebut semakin menurun ketika Hamburg SV akan melawan FC Erzebirge Aue pada Selasa (5/4) malam hari WIB. Diyakini, penonton yang akan datang ke Volksparkstadion hanya berjumlah 22 ribu saja. Pemilik Hamburg SV, Jonas Boldt, menganggap kurangnya penonton yang datang ke Volkspakstadion dikarenakan Covid-19.
“Perilaku orang telah berubah di masa Corona,” ucap Jonas Boldt yang dilansir oleh BILD.
Baca Juga:
- Habisi Malaysia, Timnas Futsal Indonesia Jaga Asa ke Semifinal
- Chelsea vs Real Madrid: Prediksi, Jadwal, dan Link Live Streaming
- Setelah Messi, Bek Ghana Ini Nantikan Duel Lawan Ronaldo
- Jumpa City di Liga Champions, Atletico Berharap Bisa Seperti Chelsea
Namun, apakah itu menjadi alasannya? Atau, adakah alasan lain atas hal ini?
Hamburg SV memiliki masalah yang banyak. Selain tidak adanya peningkatan performa di tiap musimnya, harga yang ditawarkan kepada para suporter untuk tiket menonton Hamburg SV juga terkesan mahal. Dilansir dari BILD, pada saat melawan FC Erzebirge Aue, harga yang ditawarkan berkisar 17 – 40 euro. Selain itu, air yang dijual di Volksparkstadion memiliki harga setingkat Liga Champions yaitu 4,50 poundsterling.
Lantas, apakah hubungan antara kembali ke Bundesliga dengan kehadiran para penonton?
Sudah jelas, kehadiran suporter membuat para pemain merasa dihargai, didukung, dihormati, dan disemangati. Ketika stadion tidak penuh dan suporter tidak ada, tentu itu akan berpengaruh terhadap performa para pemain. Jika tidak ada suporter, para pemain pastinya akan berpikiran hal yang sama: untuk apa mereka bermain semangat jika tidak ada yang menonton?
Selalu update berita bola terbaru seputar Bundesliga hanya di Vivagoal.com