Maldini Ungkap Cara AC Milan Poles Rafael Leao
Vivagoal – Serie A – Dalam dua musim terakhir, Rafael Leao terus mempertontonkan aksi gemilang bersama AC Milan. Paolo Maldini pun mengungkap cara Milan menangani winger asal Portugal tersebut hingga jadi pemain dengan talenta yang sangat luar biasa.
Kilau Rafael Leao bersama AC Milan begitu bersinar terang dalam dua musim terakhir. Pada rentang waktu tersebut, pemain berusia 23 tahun tersebut mampu melahap 87 pertandingan di seluruh kompetisi dengan kontribusi sebesar 28 gol dan 27 assist.
Performanya krusial dalam perjalanan AC Milan memenangi scudetto pertamanya dalam satu dekade terakhir pada musim 2021/2022 kemarin. Ia juga memimpin AC Milan menjejak semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 16 tahun terakhir.
Padahal di awal kedatangannya, Rafael Leao dianggap sebagai talenta yang mentah dan diragukan untuk bisa sukses di klub sebesar AC Milan. Bagaimana tidak, di klub lamanya Lille, Leao bukanlah sapa-sapa dan alias namanya baru mulai dikenal ketika direkrut Milan pada 2019 silam.
Paolo Maldini yang menjabat direktur olahraga Milan lantas mengungkapkan cara klubnya menangani Leao hingga popularitasnya meroket secara tiba-tiba. Katanmya, Milan coba mengubah mentalitas Leao yang sebelumnya merupakan pemain berbakat tapi tak punya mentalitas bagus. Dulunya, Leao lebih pentingkan dirinya sendiri ketimbang tim.
Baca Juga:
- Maldini Bersyukur Tidak Pernah Ketemu Messi Sampai Pensiun
- AC Milan Tumpas Sampdoria, Giroud Bikin Dua Rekor Sekaligus
- 7 Fakta Kemenangan 5-1 AC Milan atas Sampdoria
- Data dan Fakta Duel AC Milan vs Sampdoria
“Dia sedang duduk di bangku cadangan di Lille dan ketika dia tiba saya mengatakan kepadanya bahwa dia hanya bermain untuk Instagram-nya, karena dia memasang video keterampilan dan gerakan dribblingnya yang luar biasa. Namun di akhir musim dia hanya mencetak dua gol,” ujar Maldini dikutip dari Football Italia
“Kami membantunya mengubah mentalitas itu. Seseorang yang sangat berbakat harus bekerja lebih dari yang lain untuk memaksimalkan bakatnya. Anda lihat, bakat membantu dalam olahraga, tetapi obsesi dan disiplin membuat perbedaan. Ada pemain yang misalnya menurun tingkat kebugaran dan mentalitasnya karena cedera dan tidak pernah sama lagi.”
Selalu update berita bola terbaru seputar Serie A hanya di Vivagoal.com